Kereta akan terus berjalan, pergi, walau dalam kondisi apa pun. Kondisi tidak akan membuatnya berhenti. Kereta hanya akan berhenti, ketika hendak "beristirahat" untuk mempersiapkan diri dan  merencanakan perjalanan berikutnya.
Bagaimana dengan kehidupan kita? Â
Ketika dalam kondisi tertentu, adakalanya membuat kita berhenti. Misalnya, karena kegagalan, kesedihan, ejekan atau hinaan orang lain, dan masih banyak lagi.
Bahkan terkadang bukan saja membuat berhenti, tetapi ada yang sampai mengangkat bendera putih alias menyerah.
Karena itu, Mehmet Murat Ildan mengatakan, "Jadilah seperti kereta; berkonsentrasi pada jalanmu dan pergi tanpa ragu-ragu!"
Bukankah ini menjadi sesuatu yang menginspirasi?
Apalagi KAI Commuter itu telah menjadi saksi bisu dari jutaan penumpang yang pernah bersamanya.
Seandainya KAI Commuter bicara, maka ia menceritakan banyak hal suka duka dari setiap pengunjung. Baik itu penumpang tua atau muda. Laki-laki atau perempuan.
Inilah ceritaku tentang KAI Commuter, mana ceritamu?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI