Padahal biasanya, untuk menempuh jarak yang demikian hanya butuh sekitar dua jam atau lebih sedikit.
Alhasil, setibanya di lokasi, saya dinyatakan terlambat. Akhirnya, saya sempat tidak diijinkan masuk oleh paspampres. Baru setelah selesai satu sesi kegiatan, saya baru dijiinkan masuk untuk mengikuti sesi kegiatan selanjutnya.
Sedih? Pasti dong!
Saya sudah meluangkan waktu yang cukup, tetapi kemacetan jalanan tidak mendukung, mengakibatkan saya terlambat. Seolah-olah saya tidak disiplin dengan waktu.
Kedua, ketika akan menerima penghargaan menulis dari Kompasiana dan Bank Indonesia. Sama ceritanya dengan yang di atas, saya sudah menyiapkan waktu yang cukup, tetapi tetap juga terlambat di lokasi.
Rasanya malu, seperti tidak menghargai kegiatan yang sangat penting itu saja.
Dua pengalaman itu, akhirnya membuatku lebih sering memilih moda transportasi KAI Commuter dari Cikarang ke Jakarta. Terutama kegiatan yang membutuhkan ketepatan hadir di lokasi.
Dari berbagai pengalaman, maka ada beberapa alasan mengapa saya memilih moda transportasi KAI Commuter.
Pertama, saya dapat menentukan waktu keberangkatan dengan tepat, karena sudah ada jadwal tetap KAI Commuter dari Cikarang ke Jakarta.
Belum lagi dengan adanya aplikasi, memudahkan penumpang untuk memantau jadwal KAI Commuter dari smartphone.
Dengan demikian, kecil kemungkinan bisa terlambat kalau ada kegiatan di Jakarta, mengingat KAI Commuter itu sendiri tidak ada kata macet alias minim sekali rintangan. Jadi perjalanan pasti akan lebih cepat dibandingkan menggunakan moda bis.