Nah, Kompasinival offline yang terakhir saya ikuti adalah Kompasianival 2019 yang diselenggarakan  di OneBell Park Mall, 23 November 2019. Saat itu Kompasianival mengusung tema "Reunite".
Saya pribadi banyak belajar tentang ragam konten kreator di Indonesia, seperti blogger, vlogger, podcaster, hingga influencer dengan berbagai ragam platform.
Setelah itu, Kompasianival sudah diselenggarakan secara online. Saya memang tidak mengukuti secara utuh saat itu, sehingga memang tidak menanamkan kesan yang dalam seperti pada Kompasianival yang diselenggarakan secara offline.
Harapan saya, Kompasianival 2022 yang akan dilaksanakan minggu mendatang, akan menanamkan kesan yang mendalam. Mengingat tema yang diusung juga tidak kalah menarik dengan tema Kompasianival sebelumnya, yakni "Kelana Masa Depan".
Kalau bicara masa depan, saya pikir, siapa pun akan tertarik dengan hal tersebut. Mengapa? Karena masa depan itu misteri. Setiap orang tentu akan penasaran dengan misteri.
Nah, harapannya, dengan Kompasianival tersebut, setidaknya ada misteri yang tersingkap. Terutama tentang, akan seperti apa masa depan blogger (atau kompasianer).
Jadi, saya pikir, akan rugi kalau tidak hadir pada kopdar akbar para kompasianer tersebut. Kompasianival itu pasti akan meninggalkan seribu satu kenangan.
Selain karena temanya menarik, bagi saya pribadi Kompasianival 2022 ini akan terlihat spesial. Pasalnya, saya ternyata menjadi salah seorang nominee Kompasina Award 2022 pada kategori "Best Teacher".
Baca Juga :Â Mari Ramaikan Kompasiana Award 2022
Kalau melihat kandidat nominee kategori "Best Teacher" adalah orang-orang hebat dalam menulis dan menginspirasi. Karena itu, apa pun hasilnya, harus tetap dewasa dalam menerima hasilnya.
Menurut hemat saya, ajang ini tentu bukan bicara menang atau kalah semata. Tetapi bicara tentang, bagaimana ke depannya, apakah dengan hasil tersebut, akan membuat semakin tergerak, tetap menjadi guru yang tetap menginspirasi melalui tulisan atau tidak. Sesuai tagline saya, #InspiraThur