Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Bertanya Itu Artinya Berpikir!

8 November 2022   21:02 Diperbarui: 8 November 2022   21:08 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malu bertanya, sesat di jalan. Begitu kata pepatah. Pertanyaannya, bagaimana kalau malu bertanya di kelas? Pasti banyak jawaban yang bisa Anda sampaikan, bukan?

Nah, berkaitan dengan bertanya. Sering sekali menjadi permasalahan, semakin tinggi tingat kelas seorang peserta didik, ternyata semakin sedikit yang mau bertanya di dalam kelas.

Berbeda sekali  kalau kita masuk di kelas kecil, seperti Taman Kanak Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD). Ada banyak sekali yang antusias bertanya.

Untuk mematahkan pernyataan tersebut, saya pun berupaya mencoba sebaliknya di kelas yang tingkatannya lebih tinggi, seperti SMA.

"Selama pembelajaran, banyaklah bertanya!" Kataku kepada peserta didik di kelas.

Tahu mengapa?

Sebab dengan bertanya, akan ada banyak yang berpikir. Pembuat pertanyaan pasti berpikir. Begitu pula dengan orang yang ditanya, akan berupaya memikirkan sesuatu.

Uniknya, dengan bertanya, terkadang sesuatu yang tidak pernah kita pikirkan, bisa saja menjadi terpikirkan. Bukankah itu menjadi keuntungan bagi semua pihak?

Menurut  hemat saya, pertanyaan adalah pintu masuk kepada pembelajaran. Menggali berbagai wawasan dan pengetahuan.

Bukankah pengembangan pengetahuan dan penelitian, tidak terlepas dari sebuah pertanyaan?

Selama ini, di dalam kelas, saya memang sangat fokus dan berupaya agar siswa tidak sungkan bertanya. Bukan hanya tidak sungkan, tetapi tidak malas bertanya. Baik kepada guru yang mengajar, atau pun kepada siswa yang sedang melakukan presentasi.

Untuk membuat mereka mau bertanya, sering sekali saya menyampaikan, kalau mau bertanya, sah-sah saja kalian bertanya karena menguji atau memang karena tidak tahu. Tidak ada larangan untuk hal itu.

Hanya kalau bertanya, silakan diupayakan pertanyaan yang membuka pemikiran. Bukan pertanyaan tertutup, karena tingkatan pemikiran kalian pun sesungguhnya berbeda. Begitu saya buat aturannya untuk memberikan batasan pertanyaan.

Sekarang di kelas, ternyata tidak sedikit yang mau bertanya. Ketika teman mereka melakukan presentasi, mereka telah siap dengan pertanyaan yang bertubi-tubi.

Memang harus diakui, ada saja yang bertanya karena ada motivasi lain, misalnya ingin mendapat poin, karena memang kemampuan bertanya dan berkomentar ada di setiap rubrik penilaian presentasi yang saya buat.

Tapi, sesungguhnya tidak masalah. Membangun kesadaran bertanya, sesungguhnya banyak cara. Salah satunya, menampilkan hal tersebut di rubrik. Kalau sudah terbangun semangat bertanya, ceritanya bisa berbeda, bukan?

Nah, sekarang giliran para pembaca yang bertanya. Kalau mau bertanya tulis di komentar iya! Ha .. ha...

Baca Juga : Olah Kata Olah Rasa Blogger Club di Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun