Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Bingung Lagi Menulis!

2 November 2022   21:11 Diperbarui: 2 November 2022   21:41 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya sama saja dengan anak yang baru belajar berjalan, tidak mungkin bisa langsung berdiri tegak, apalagi langsung berlari. Semua ada tahapan atau prosesnya.

Ibarat orang yang mau naik tangga, tidak mungkin bisa sampai di tangga ke sepuluh hingga ke seratus kalau tidak pernah memulai dari tangga pertama.

Nah, saran saya mulailah dengan cara yang mudah. Kalau belum terbiasa menulis panjang, tuliskanlah dengan cara yang singkat. Barangkali dimulai satu paragraf. Lakukan secara rutin setiap hari. Kalau sudah lancar dengan satu paragraf, besoknya tambah lagi menjadi dua paragraf, dan seterusnya.

Atau secara praktisnya, mulai saja dengan menulis status singkat di media sosial. Saya pun pernah melakukan hal itu. Berturut-turut selama sebulan, hasilnya, menghasilkan beberapa tulisan utuh.

Untuk mengevaluasi perkembangan menulis, sebenarnya saya sering melakukan dengan cara menghitung jumlah kata dengan waktu yang saya gunakan untuk menulisnya. Misalnya hari ini saya menulis 100 kata dengan waktu sekitar 15 menit. Kalau sudah berhasil hari ini, besokatau lusanya bisa ditingkatkan menjadi 100 kata dalam 10 menit. Itu sekedar contoh.

Hal yang terpenting sebenarnya, bagaimana membangun disiplin dan konsistensi menulis. Kalau masalah kesempurnaan menulis, itu semuanya berdasarkan proses dan jam terbang.

Sementara untuk urusan kepintaran merangkai kata-kata, sebenarnya banyak faktornya. Salah satunya, kebiasaan dan konsistensi. Tetapi yang tidak kalah penting, jangan pernah lupa membaca buku. Membaca buku, akan membuat benak kita penuh dengan informasi, pengetahuan serta pengalaman.

Kalau informasi, pengetahuan dan pengalaman sudah ada di benak, maka sejatinya kita a kan lebih siap dan lebih mudah mengolah ide atau gagasan dalam bentuk tulisan.

Itulah saran singkat saya kepada pelajar dari generasi Z tersebut. Sekarang, saya tidak tahu apakah dia sudah menjalankannya. Semoga saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun