"Jangan sekali-kali melupakan sejarah (Jasmerah)". Begitu pesan Bung Karno.
Hari ini, 1 Oktober 2022, kita kembali diajak mengingat sebuah peristiwa bersejarah bagi bangsa. Â Tepatnya peristiwa 57 tahun yang lalu.
Saat itu telah terjadi sebuah tragedi, Gerakan 30 September 1965, atau yang sering disebut peristiwa G30S/PKI.
Seperti yang kita tahu, bahwa gerakan ini tentu tidak lepas dari upaya untuk menggantikan haluan bangsa kita menjadi ideologi komunis.
Pada peristiwa tersebut, tentu kita tahu bersama, telah gugur sejumlah tokoh Tentara Nasional Indonesia dari Angkatan Darat (TNI AD) yang dianggap menjadi penghalang cita-cita perjuangan mereka.
Hari ini kita pun mengenang tokoh-tokoh yang gugur pada peristiwa tersebut dengan sebutan Pahlawan Revolusi.
Tokoh yang dimaksud seperti Jenderal Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan, Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharjo, dan Lettu Pierre Andreas Tendean.
Mereka telah gugur, tetapi semangatnya tetap berkobar untuk terus mempertahankan Pancasila sebagai ideologi bangsa kita.
Sudah sepatutnya kita menghargai apa yang telah mereka perjuangkan. Bung Karno sendiri pernah berkata bahwa "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa pahlawannya."
Pertanyaannya dengan cara apakah kita menghargai jasa-jasa mereka?