Ketika saya sudah selesai menulis, sering sekali saya meminta masukan dan komentar dari orang di sekitar. Seperti istri, anak atau teman.
Setidaknya mereka akan menjadi pembaca kedua tulisan kita. Mereka sering sekali membantu melihat tulisan yang salah ketik (typo), kemudian membantu menginformasikan kalau tulisan saya itu sulit atau mudah dipahami, serta menarik atau tidaknya tulisan tersebut.
Kadangkala sebagai penulis sering sekali luput dengan hal-hal kecil, yang barangkali kita tidak melihatnya, tetapi sebaliknya orang lain bisa melihatnya.
Rasakan
Merasakan tulisan untuk pertama kali, itu menjadi sesuatu yang baik. Artinya kita bisa menjadi orang pertama yang merasakan tulisan kita sendiri. Bahkan melalui proses tersebut, seringkali menjadi sarana untuk mengedit tulisan sendiri.
Untuk hal ini, sesungguhnya bisa melakukannya dengan berbagai cara. Salah satunya membaca tulisan sendiri dengan bersuara. Bahkan dengan suara yang lantang.
Atau seperti pengalaman yang sering saya lakukan, saya membacakan tulisan tersebut sambil merekamnya dan kemudian saya dengar hasil rekaman tersebut.
Itu sangat membantu saya untuk menikmati tulisan dan merasakan makna dari setiap rangkaian tulisan tersebut.
Bagaimana sahabat pembaca?
Semoga keempat tahapan yang sudah saya paparkan tersebut, yang notabene berdasarkan pengalaman pribadi, dapat bermanfaat. Salam literasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H