Rasanya sudah lama tidak bertemu dengan para Kompasianer. Dua tahun lebih. Kalau pun ada, itu bertemu secara personal. Bukan komunitasnya.
Makanya bahagia bangat ketika membaca di Kompasiana ada informasi tentang Kopdar Kompasianer bersama Tjiptadinata Effendi dan Roselina Tjiptadinata.
Kesempatan itu tidak saya sia-siakan. Langsung daftar, tanpa mikir dua kali.
Barangkali di kalangan Kompasianer (sebutan bagi para penulis di Kompasiana) tentu tidak asing lagi nama pasangan di atas. Bisa dibilang selebritinya Kompasiana. Tjiptadinata Effendi dan Roselina Tjiptadinata adalah pasangan yang sangat produktif.
Walau sudah berusia lanjut, tetapi masih aktif menulis. Luar biasa. Tentu layak dijadikan panutan atau model dalam menulis.
Bagi saya, pertemuan dengan pasangan Tjiptadinata Effendi dan Roselina Tjiptadinata, merupakan pertemuan yang kedua kalinya.
Dulu pernah bertemu juga di acara Kompasianival yang diselenggarakan di SMESCO 2016. Pertemuan yang kedua, tepatnya pada acara kopdar yang dilaksanakan tadi siang (20/8/2022).
Satu hal yang saya yang akan ingat dan kenang dari pasangan tersebut adalah kerendahan hati mereka.
Walau pertemuan (kopdar) berlangsung hanya tiga jam, ada banyak manfaat yang saya petik. Salah satunya, bisa membangkitkan motivasi menulis kembali.Â
Bahkan merindukan seperti slogan yang beberapakali diucapkan beliau. "One day, one articel" bahkan saat ini bisa mewujudkan "One day, two articels".
Pertanyaannya sanggup gak ya? Semoga saja.
Nah, selain bisa bertemu dengan pasangan Tjiptadinata Effendi dan Roselina Tjiptadinata, ternyata ada hal menarik lainnya yang tidak kalah penting.
Bisa mendengarkan secara langsung tentang Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD).
Yayasan tersebut merupakan yayasan yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan, khususnya pendidikan. YPTD juga merupakan yayasan yang fokus membantu para penulis menerbitkan buku berlisensi ISBN Perpustakaan Nasional Tanpa Biaya.
Saya pribadi tertarik dengan kesempatan tersebut. Memang sudah berkali-kali saya mendengar atau membaca tentang YPTD. Tetapi baru kali ini mendengarnya secara langsung dari Thamrin Dahlan, yang adalah pensiunan polisi serta sesepuh di Kompasiana.
"Mahkota penulis adalah buku." Ujar beliau pada sambutannya pada acara kopdar tadi siang.
Wah, saya jadi tertantang. Sepertinya mengingatkanku pada beberapa resolusikuuntuk menulis buku solo. Selama ini memang saya sudah pernah menerbitkan lebih dari lima buku, tapi bentuknya masih keroyokan, atau sering disebut orang antologi.
Nah, melalui kopdar kali ini, saya bisa diingatkan kembali bahkan lenih serius lagu untuk menyatukan tulisan-tulisannya yang sudah ada, dan dijadikan sebagai buku. Semoga saja bukan hanya mimpi di siang bolong. Tetapi bisa menjalankannya komitmen yang kuat.
Sesungguhnya bukan itu saja manfaat yang saya peroleh tadi siang. Bahkan ada banyak inspirasi dan motivasi dari para narasumber talkshow juga dilaksanakan pada acara kopdar tersebut.Â
Belum lagi dengan para Kompasianer yang bisa saling mengasah dan menyemangati satu dengan yang lainnya.
Jadi, kalau pada tulisan ini saya beri judul "Sekali Mendayung Dua Tiga Pulau Terlampaui", menurut saya itu tepat sekali.
Sebab dengan satu aktivitas, saya bisa mendapatkan manfaat sekaligus. Termasuk membuat kartu keanggotaan Perpustakaan Nasional yang sudah lama saya rencanakan.
Koq bisa? Karena kegiatan kopdar ini memang juga dilaksanakan di lantai 4 Perpusnas tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H