Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peran Pemuda dalam Pertahanan Negara

29 April 2022   20:38 Diperbarui: 29 April 2022   20:40 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Anna Chrysanti

Bung Karno pernah berkata, "Berikan aku 1000 orangtua niscaya ku cabut semeru dari akarnya, dan berikan aku 10 pemuda maka niscaya kuguncangkan dunia."

Dari pernyataan tersebut, tentu kita dapat menyimpulkan betapa besarnya kepercayaan dan harapan Bung Karno kepada pemuda.

Tak dapat dimungkiri, bahwa peran pemuda dalam masyarakat dan sebuah bangsa begitu krusial.

Senada yang disampaikan Bapak Dave Laksono (anggota DPR RI) bahwa pemuda tersebut memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Selanjutnya, beliau memperkuat pernyataan tersebut dengan menyampaikan bahwa sejarah telah membuktikkan bahwa pemuda menjadi bagian dari pertahanan negara yang turut dalam perjuangan kemerdekaan bangsa.

Selain perjuangan dengan fisik, pemuda juga berjuang secara intelektual yang kemudian melahirkan konsep-konsep kebangsaan banyak tokoh lahir dari pemikirannya yang sampai hari ini sangat berguna bagi terjaganya NKRI.

Bahkan dalam perkembangan dunia hari ini, pemuda semakin berperan besar tidak saja meneruskan nilai-nilai perjuangan pahlawan pendahulunya namun juga diharapkan melahirkan kembali pejuang-pejuang serta pemikir baru sesuai dengan konteks dunia hari ini.

Begitu pengantar materi yang disampaikan Bapak Dave Laksono pada kegiatan Boys Brigade di SMP/SMA Dian Harapan Lippo Cikarang (Jumat, 29/4/2022).

Di hadapan lebih dari tiga ratus orang siswa, melalui materi yang bertemakan "Peran Pemuda dalam Pertahanan Negara & Peran Diplomasi Indonesia di Dunia" ini, Bapak Dave Laksono juga menyampaikan bahwa ada tantangan berat pemuda berhubungan dengan nasionalisme.

Nasionalisme para pemuda saat ini menghadapi tantangan dengan masuknya berbagai aliran politik, sosial, budaya, dan ideologi dari internasional dengan dukungan digitalisasi.

Ancaman pertahanan negara bertambah melalui konten-konten dan pesan melalui dunia maya. Propaganda kelompok paling kanan dan paling kiri sangat masif melalui dunia cyber ini.

Bila nilai-nilai kebangsaan tidak dirawat dan dimiliki oleh pemuda saat ini, maka akan terjadi ancaman berupa penghilangan makna kebangsaan dan bernegara. Logika dunia cyber atau sosial media akan lebih mendominasi dalam membentuk sudut pandang baru terhadap negara.

Menyikapi tantangan yang ada, Bapak Dave Laksono yang berada pada Komisi I, atau tepatnya yang berurusan dengan pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informasi, serta intelijen itu, mengajak para siswa agar turut serta menjalankan perannya untuk mempertahankan negara.

Setidaknya, ada beberapa peran yang disampaikan beliau yang bisa dilakukan pemuda untuk mempertahankan negara. Seperti program bela negara menjadi salah satu bentuk yang tepat dalam membentuk karakter pertahanan negara.

Industri kreatif dapat menjadi ruang yang efektif untuk membangkitkan semangat nasionalisme. Menjadi profesional di segala bidang dengan mengutamakan nilai-nilai Pancasila adalah kunci untuk mempertahankan negara serta nasionalisme.

Mempertahankan negara bukan lagi dengan cara-cara konvensional yang mengandalkan fisik, ke depannya kekuatan kognitif akan semakin mempengaruhi cara pandang dan hidup manusia. Lanjut beliau.

Selain banyak bicara tentang pemuda, beliau juga menyampaikan tentang Peran Diplomasi Indonesia di Dunia.

Di tengah-tengah tantangan atau isu internasioanal yang berkembang saat ini, baik dalam hal politik dan ekonomi, maka peran bangsa kita atau pemerintah dalam menyikapi berbagai isu tersebut harus semakin aktif.

Pada akhir pertemuan, beliau tidak lupa mengajak para siswa untuk menjadi pelopor keberagaman, kebhinekaan, dan menjaga persatuan dengan terus menebarkan pesan-pesan positif melalui sosial media. (TS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun