Ketika kami terpapar covid-19, bisa dibilang bahwa kami berlima (saya, istri dan ketiga anak) hanya merasakan gejala ringan saja. Tidak perlu di rawat di rumah sakit, cukup menjalani isolasi mandiri (isoman) dan tentu mendapatkan pengobatan gratis dari pihak Kementerian Kesehatan.
Sangat berbeda dengan berbagai cerita dan pengalaman yang pernah saya dengar dari orang-orang yang pernah terpapar covid-19 juga, yang notabene mereka belum menerima vaksin covid-19. Perjuangan mereka ternyata sangat berat melawan virus tersebut.
Sebagai pendukung dari pengalaman yang sudah saya sampaikan tersebut, saya ingin mengajak sahabat pembaca  berkunjung pada sebuah situs kemkes.go.id. Di sana ada disampaikan tentang studi terbaru, bahwa vaksin covid-19 itu ternyata efektif mencegah perawatan dan kematian.
Berdasarkan evaluasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI, membuktikan bahwa vaksin covid-19 mampu menurunkan risiko terinfeksi covid-19, serta mengurangi perawatan dan kematian bagi tenaga kesehatan.
Adapun studi yang pernah dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI tersebut yakni kepada 71.455 tenaga kesehatan di DKI Jakarta yang meliputi perawat, bidan, dokter, teknisi, dan tenaga umum lainnya sepanjang periode Januari-Juni 2021.
Bagaimana? Sekarang semakin yakinkah kita kalau imunitas tubuh lebih terjamin ketika sudah menerima vaksin? Saya yakin sahabat pembaca sepakat dengan saya.Â
Mari Sehatkan Keluarga Lewati Pandemi dengan Imunisasi Lengkap
Sesungguhnya vaksin bukan sesuatu yang baru bagi kita. Bahkan sejak kecil, jauh sebelum pandemi covid-19 melanda, kita sudah sering mendengar bahkan mendapatkan vaksin tersebut. Jadi, vaksin covid-19 bukanlah vaksin yang pertama kali atau satu-satunya vaksin yang pernah kita terima.
Tentunya, masa pandemi covid-19 ini sejatinya menjadi waktu membangun kesadaran kembali atau pengingat bagi kita semua, betapa pentingnya vaksin dan seharusnya berupaya untuk memenuhi imunisasi anggota keluarga secara lengkap.
Barangkali, masa pandemi covid-19 ini ada saja diantara kita yang lalai dalam memenuhi imunisasi lengkap tersebut. Tentu dengan berbagai alasan. Mungkin, salah satunya karena ada rasa khawatir membawa anak ke rumah sakit, puskesmas, klinik, atau tempat lainnya yang menyediakan vaksin.
Tetapi perlu diingat, pemberian imunisasi yang terlambat atau tidak lengkap kepada anak menjadi salah satu hambatan dalam upaya meningkatkan kekebalan tubuh anak tersebut. Â Sementara kita tahu, ada banyak risiko yang bisa dihadapi anak ketika lalai menerima vaksin. Oleh karena itu, imunisasi kejar diperlukan untuk menyusul imunisasi anak yang tertunda.
Selain itu, kita juga perlu memiliki pemahaman yang sama bahwa imunisasi dasar lengkap saja tidak cukup, tetapi imunisasi rutin lanjutan juga perlu diperhatikan.