"Kesehatan selalu tampak berharga setelah kita kehilangannya." Jonathan Swift
Di muka bumi ini, tidak seorang pun yang menginginkan tubuhnya sakit. Tetapi faktanya, tidak sedikit orang yang lalai dan tidak peduli dengan kesehatan tubuh tersebut.
Alasannya, banyak orang lebih memilih untuk membahagiakan keinginannya walau berujung pada sakit penyakit daripada mewujudkan kebahagiaan hidup dengan sungguh-sungguh memperhatikan kesehatannya.
Bukankah banyak orang mengutamakan makanan yang memanjakan lidah dan enak di mulut saja daripada memperhatikan kandungan nutrisi dan gizi pada makanan tersebut?
Memanjakan lidah itu sah-sah saja, tetapi jangan sampai lalai mempertimbangkan dengan penuh bijaksana hal yang esensi. Makanan harus berguna bagi tubuh dan menunjang kesehatan tubuh.
Setahun ini, ketika pandemi Covid-19 merebak di negeri kita, banyak orang semakin peduli dengan kesehatannya. Atau, setidaknya membicarakan atau mendiskusikan tentang pola hidup sehat. Dalam hal ini, termasuk peduli dengan makanan yang bernutrisi dan bergizi tinggi. Dengan maksud, untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) agar tidak mudah terserang penyakit.
Seperti slogan yang sering kita dengar tentunya, untuk menghadapi pandemi Covid-19 kita harus memperhatikan iman, aman, dan imun. Salah satu di dalamnya adalah imun.
Memang sudah saatnya kita menjaga gaya hidup sehat, bukan saja karena pandemi Covid-19, tetapi kapan pun selagi masih hidup. Sebab sehat itu memang sangat mahal harganya, bahkan melebihi materi yang kita miliki.
Sekali lagi, gaya hidup sehat harus menjadi prioritas hidup kita saat ini. Baik untuk diri kita maupun keluarga yang kita cintai.
Ngomong-ngomong kalau bicara gaya hidup sehat, sejak dulu keluarga kami percaya dengan produk-produk yang dihasilkan oleh lebah untuk menjaga daya tahun tubuh. Bahkan hal itu sudah berlangsung lebih dari sepuluh tahun terakhir.