Kerja adalah rahmat, untuk itu aku bekerja tulus penuh syukur. Kerja adalah amanah, untuk itu aku bekerja benar penuh tanggung jawab. Kerja adalah panggilan, untuk itu aku bekerja tuntas penuh integritas. Kerja adalah aktuliasi diri, untuk itu aku bekerja keras penuh semangat. Kerja adalah ibadah, untuk itu aku bekerja serius penuh kecintaan. Kerja adalah seni, untuk itu aku bekerja cerdas penuh kreativitas. Kerja adalah kehormatan, untuk itu aku bekerja tekun penuh keunggulan. Kerja adalah pelayanan, untuk itu aku bekerja sempurna penuh kerendahan hati.
Sebagai seorang yang bekerja, sesungguhnya saya sangat beruntung bertemu dengan buku ini. Buku ini telah membuka cara pandang saya dalam bekerja. Bekerja bukan lagi semata-mata berbicara tentang gaji, fasilitas dan karir, yang walaupun setiap pekerja sejatinya ingin mendapatkan hal itu. Itu memang hak pekerja. Tetapi, sekali lagi, jangan membiarkan kualitas diri menurun dan identitas diri rusak hanya karena gaji, fasilitas atau karir yang tidak memuaskan.
Untuk itu, bagi yang sudah sempat memaknai pekerjaan dengan keliru, ada baiknya kembali merenungkan hakikat bekerja. Jangan kesalahan itu justru memperpanjang antrian orang-orang yang mudah terpengaruh oleh provokasi di kantor atau malah menjadi provokatornya.Â
Marilah kita jadikan bekerja itu sebagai rahmat, amanah, panggilan. aktualisasi, ibadah, seni, kehormatan dan pelayanan. Sehingga apa yang kita kerjakan dapat bermakna bagi diri sendiri, orang di sekitar, serta kantor tempat bekerja. Akhir kata selamat bekerja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H