Masih ingin mudik? Sabar dulu! Untuk masa sekarang, ada baik bersabar dulu. Pandemi Covid-19 ini belum berakhir. Setidaknya dengan mematuhi himbauan pemerintah, kita sedang membantu pemutusan mata rantai penyebaran C0vid-19.
Tapi, saya sudah sangat rindu dengan keluarga dan sudah berjanji akan mudik sejak awal, bahkan sebelum pandemi ini terjadi.
Siapapun tentu memahami rasa rindu dan janji harus ditepati. Tapi siapun orangnya akan paham dan mengerti kondisi seperti sekarang. Apalagi ini bukan hanya bicara menahan rindu dan menepati janji. Ini sedang berbicara tentang kesehatan dan keselamatan keluarga dan saudara-saudara kita di kampung.
Mudik memang sudah menjadi tradisi bagi masyarakat selama ini, sepertinya belum sah kalau tidak menjalankan tradisi ini. Benar sekali. Tapi sesungguhnya ada cara lain yang dapat dilakukan untuk bisa tetap mudik ke kampung halaman. Mau tahu caranya, yuk ikuti mudik online saja.
Tentu istilah online, bukan sesuatu yang baru lagi kita dengar akhir-akhir ini. Orang sudah memanfaatkan online untuk belanja, proses transaksi, bekerja, belajar, beribadah, konser, talkshow, seminar, dan lain sebagainya.
Dua bulan terakhir ini, banyak yang sudah terbiasa dengan urusan online. Bahkan hingga di desa-desa pun sudah ada yang mencoba cara ini untuk bersilaturahmi antar keluarga.
Mudik online pun tentu bisa dilakukan. Tentu mudik online ini lebih praktis, tidak butuh transportasi tapi butuh sarana komunikasi.
Atau setidaknya, kita dapat mempersiapkan ketiga hal ini.
Pertama, siapkan gadget yang memadai, yang bisa digunakan untuk Melakukan video call. Umumnya gadget sekarang ini sudah bisa memanfaatkan video call. Bahkan gadget yang harganya terjangkau pun bisa dimanfaatkan untuk hal itu.
Kedua, download aplikasi yang menyediakan video call tersebut. Misalnya aplikasi whatsaap, zoom, google meet, teams, dan lain sebagainya. Aplikasi ini tentu sudah dapat menghubungkan anggota keluarga besar. Untuk aplikasi yang cocok dengan kebutuhan Anda, tentu dapat bertanya ke orang-orang yang pernah memanfaatkannya. Â Sehingga sebelum digunakan pas lebaran, sudah tahu kelebihan maupun kekurangannya.
Ketiga, untuk mengganti oleh-oleh yang biasa kita bawa pulang kampung, dapat dibantu dengan belanja online dan otomatis dikirim ke kampung halaman.
Nah, bukankah sebagian esensi mudiknya dapat terpenuhi? Silaturahmi dan berbagi walaupun dengan cara online. Setidaknya inilah "new normal" yang harus kita lakukan demi kebaikan bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H