Sekali lagi, selain menampilkan cerita rakyat, iklan ini ternyata sarat dengan nilai moral. Bahwa kebaikan itu ternyata mampu mengalahkan kekuatan jahat. Untuk itu kita harus menerapkan nilai-nilai kebaikan terhadap sesama.
Nah, mau tahu isi lengkap dari iklan tersebut? Â Silahkan terus baca tulisan ini.
Iklan tersebut terdiri atas tiga 3 episode. Tentu iklan demikian akan membuat orang penasaran dan tertarik untuk terus menantikan iklan berikutnya. Selengkapnya begini ceritanya.
Episode pertama, mengisahkan tentang raja memilih Purbasari, anaknya yang bungsu untuk menjadi penggantinya. Semua lingkungan istana pun bersukacita. Tetapi ternyata ada seorang yang tidak menerima keputusan ayahnya yakni kakaknya, Purbararang.
Sang kakak pun kecewa. Kemudian Purbararang mengundang penyihir. Akhirnya ia pun dimanfaatkan penyihir yang mau rebut takhta. Purbararang pun diubah menjadi jahat. Kemudian mengutuk wajah adiknya menjadi jelek, sehingga setiap orang memalingkan wajah ketika melihat Purbasari. Purbasari pun terasing ke hutan.
Pada Episode kedua, Purbasari tidak sendiri di hutan. Ia dikejutkan kehadiran manusia kera, namanya Lutung Kasarung. Saat proses pertemuan dengan Lutung Kasarung, Purbasari sadar kalau kutukan atas dirinya membawa kekuatan. Ia dapat menguasai hutan. Mereka akhirnya berteman dan ketulusan hati membuat mereka berubah seperti semula.
Nah, pada episode ketiga, setelah wajah mereka berubah, mereka kembali ke kerajaan. Kerajaan yang mereka temukan ternyata tidak seperti semula lagi. Kerjaaan telah dikuasai penyihir jahat. Purbasari dan Lutung Kasarung menyatukan kekuatan melawan penyihir jahat. Semua mereka bebaskan dari kutukan. Dengan bersatunya kebaikan, kekuatan jahat bisa dikalahkan. Kerajaan terbebas dan mengembalikan kebaikan hati Purbararang. Mereka kembali seperti semula dan saling berbahagia.
Begitulah kira-kira cerita dalam iklan tersebut. Menyaksikan tiga episode tersebut, sepertinya saya tidak sedang menonton iklan, tetapi menyaksikan sebuah drama singkat. Menghibur dan mengingatkankku pada cerita rakyat yang pernah diceritakan guruku saat masih sekolah dasar.
Walaupun pada momen-momen tertentu, sirup M*RJ*N tersebut tampil, tapi tidak lagi semata-mata mau menampilkannya sebuah produk. Justru seperti telah menyata dengan cerita dalam iklan tersebut.
Tentu iklan ini juga tidak terlepas dari momen Ramadan yang mengajarkan kebaikan dan ketulusan hati. Dengan hal ini tentu bisa menjadi kekuatan untuk menang dari berbagai hawa nafsu selama menjalani puasa.
Berharap iklan yang demikian semakin banyak ketemu di media televisi. Menanamkan nilai dan memperkenalkan kekayaan dari kearifan lokal di negeri ini.