Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

[Event Semarkutiga] Tips Masuk PTN

1 Februari 2020   10:28 Diperbarui: 1 Februari 2020   10:42 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa depan adalah milik mereka yang percaya akan keindahan dari mimpi -- mimpi mereka. (Eleanor Rossevelt)

Hampir sebagian besar siswa yang duduk di bangku kelas XII SMA atau yang sederajat, bermimpi untuk dapat duduk dibangku perkuliahan. Walaupun mungkin mimpi itu ada yang harus kandas di tengah jalan karena masalah biaya.

Aku adalah salah satu yang bermimpi untuk duduk di bangku kuliah. Dan aku termasuk yang was-was untuk tidak bisa melanjutkan perkuliahan jika tidak bisa masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Orangtuaku telah memberi sinyal itu dari jauh hari, mengingat saudaraku (abang) kuliahnya di sebuah Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Kalau dibandingkan dengan PTN berdasarkan hitungan SPP, maka bisa dibilang bahwa biaya kuliah di PTS waktu itu sama saja seperti nguliahin dua atau tiga orang di PTN. Jadi, untuk alasan itulah orangtuaku selalu mendorongku masuk PTN.

Ketika sudah memasuki bangku kelas tiga SMA tahun 1994, aku mulai lebih bersemangat belajar, melebihi semangatku ketika duduk di kelas satu dan dua. Aku mulai sadar, tidak lama lagi aku akan mengakhiri masa SMA.

Aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan. Tekadku untuk kuliah di PTN semakin besar. Aku mulai memperbanyak belajar materi yang berhubungan dengan jurusanku seperti Biologi dan Kimia. Sebab semasa SMA aku mengambil jurusan A2 atau jurusan Biologi.

Seiring dengan waktu, peluang dan tawaran untuk kuliah di PTN pun mulai berdatangan ke sekolah kami. Sebagai seorang siswa yang menempati peringkat lima di kelas, aku mendapat kesempatan untuk mengajukan aplikasi masuk ke sebuah PTN yaitu Universitas Sumatera Utara (USU) melalui jalur tanpa tes. Dulu jalur tersebut dinamakan jalur Panduan Minat dan Prestasi (PMP). Kemudian aku melengkapi berkas dan memilih dua jurusan yang aku inginkan di PTN. Jurusan tersebut adalah Kedokteran Gigi dan Pertanian.

Setelah menjalani prosesnya dan menunggu, tibalah waktu yang dinanti-nantikan yakni pengumuman hasil. Ternyata aku dinyatakan tidak lulus jalur tanpa tes tersebut. Sedih memang. Tapi aku berpikir positif saja. Bahwa masih ada jalur lain menuju PTN. Aku berharap dapat menempuh jalur yang lain, Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN).

Aku pun mulai mempersiapkan diri. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Aku kemudian mendapat kesempatan mempersiapkan diri sebelum menghadapi UMPTN. Waktu itu salah seorang putera daerah yang sukses, Menteri Kabinet Pembangunan, yakni Bapak Ir. Akbar Tanjung. Beliau memberikan kesempatan kepada kami putera daerah Sibolga untuk mengikuti bimbingan belajar secara gratis.

Kesempatan ini diberikan kepada siswa-siswi yang mendapat peringkat 10 besar di kelas. Tidak tanggung-tanggung, semua pembimbingnya di datangkan dari Jakarta dan mereka dipersiapkan membimbing kami selama dua bulan penuh di Sibolga.

Aku memang tidak menuntaskannya bimbingan belajar tersebut. Waktu itu aku langsung berangkat ke kota Medan, sekitar delapan jam perjalanan dari daerahku, Sibolga. Aku memilih belajar sendiri daripada belajar di bimbingan belajar. Dan aku memilih tinggal di tempat kos abangku.

Waktu pelaksanaan UMPTN pun tiba. Aku mengikutinya dengan baik. Tapi ternyata sebulan kemudian setelah hasilnya diumumkan, lagi-lagi aku dinyatakan gagal. Sedih untuk yang kedua kalinya aku gagal. Aku mulai berpikir, belum rezekiku sepertinya kuliah. Aku pun pasrah, bahwa tahun depan baru akan mencoba lagi.

Ditengah-tengah kesedihanku, aku membolak-balik koran pengumuman hasil UMPTN yang ada di tanganku. Tiba-tiba mataku tertuju ke sebuah informasi kampus. Di sana ada sebuah kabar baik. Ada sebuah kampus yang menawarkan beasiswa bagi yang memiliki Nilai Ebtanas Murni (NEM) di atas rata-rata 7. Bukan secara kebetulan rata-rata NEM-ku di atas 7.

Dengan berbagai pertimbangan, maka orangtuaku pun akhirnya mendukungku untuk kuliah di kampus tersebut. Aku memutuskan untuk mengambil kesempatan kuliah di Fakultas Pertanian jurusan Budi Daya Pertanian.

Tidak lama berselang, aku kembali berangkat ke Medan untuk mendaftar di kampus tersebut. Setelah melalui proses, akhirnya diterima dengan beasiswa 100% untuk satu tahun kuliah. Kemudian beasiswa tersebut dapat diperpanjang jika Indeks Prestasi (IP) memenuhi standar yang telah di tetapkan kampus.

Setelah menjalani perkuliahan dua semester, maka aku memperoleh Kartu Hasil Stusi (KHS) dari kampus. Lumayan juga. Setidaknya IP dapat tiga koma. Artinya masih dapat melanjutkan beasiswa tersebut. Tapi kata hatiku berkata lain, tidak ingin melanjutkannya lagi.

Akhirnya Diterima di PTN Tahun Berikutnya 

Aku masih memiliki keinginan yang kuat untuk kuliah di PTN. Aku penasaran ingin mencoba ikut UMPTN kembali. Aku mulai belajar materi pelajaran SMA kembali. Walaupun harus sambil kuliah, aku tidak kenal lelah dan bosan mempersiapkan diri. Aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang kedua kali di UMPTN. Pagi, siang dan malam, dipikiranku berkata. aku harus lulus PTN.

Singkat cerita, setelah menjalani prosesnya, akhirnya aku diterima di sebuah PTN terbaik di Sumatera, yakni USU. Bahagianya luar biasa. Sangat berbeda ketika aku mendapatkan kesempatan beasiswa sebelumnya.

Melalui kisah perjuanganku ini, satu hal yang ingin kusampaikan bahwa kesempatan itu selalu ada di sekitar kita. Jangan pernah menyia-nyiakannya. Setiap tekad yang tulus dan perjungan yang tiada lelah akan membuahkan hasil yang manis. Kata orang bijak usaha tidak akan pernah dikhinati hasil.

Tips Masuk PTN

Nah, bagi yang sedang mempersiapkan diri memasuki PTN khususnya bagi mereka yang pernah mengalami kegagalan masuk PTN baik melalui jalur SNMPTN, SBMPTN, maupun jalur mandiri tahun lalu, semoga dari kisah tersebut menemukan tips dan trik yang barangkali dapat menjadi insprirasi.

Berikut, saya rangkumkan dalam bentuk poin berdasarkan kisah di atas dan dari berbagai pengalaman orang.

  • Persiapkan dirimu dengan baik. Persiapan yang baik adalah kunci keberhasilan, begitu kata orang bijak. Tentu dengan cara belajar dan mengerjakan soal-soal latihan.
  • Buatlah jadwal pribadi selama seminggu. Tentukan mata pelajaran dan topik apa yang dikerjakan setiap harinya. Tentukan juga target soal yang harus dikerjakan setiap hari.
  • Ikuti try out sebagai untuk mengetahui kemampuan diri. Saat ini di media sosial banyak yang menawarkan try out di media sosial, baik yang berbayar maupun gratis.
  • Berdikusilah dengan orang-orang yang memiliki pengalaman masuk ke PTN. Baik itu seputar strategi menembus PTN atau sekedar mengetahui informasi tentang kampus yang kamu idam-idamkan.
  • Jaga kesehatan. Sebab sia-sia semua waktu yang digunakan untuk belajar kalau pada hari H tidak dapat mengikuti ujuan karena kurang sehat.
  • Tetap sediakan waktu yang cukup beristirahat dan refreshing, agar pikiran tetap tenang dan stamina tetap prima.
  • Jangan lupa terus berdoa.

Selamat mempersiapkan diri mewujudkan impian meraih kursi PTN. Semoga sukses.

Banner SemarKuTiga Community
Banner SemarKuTiga Community

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun