Perlu pembaca ketahui pula, bahwa Sumbu Filosofi ini sejak tahun 2017 ternyata telah masuk dalam daftar sementara dari United Nations Educational, Scientific dan Cultural Organization (UNESCO), yakni sebagai salah satu calon warisan budaya dunia. Bahkan Dinas Komunikasi dan Informatika Yogjakarta telah gencar menyelenggarakan berbagai sosialisasi terkait Smart Area Sumbu Filosofi tersebut.
Sebagai bagian dari bangsa ini, tentu kita memiliki tanggung jawab bersama untuk mendukung setiap program kebijakan pemerintah (pemerintah daerah) untuk mengangkat budaya bangsa kita, hingga dunia pun mengenal dan mengakuinya.
Berhubung era ini adalah era internet dan era digital, kemajuan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) pun semakin pesat, maka ada baiknya ini menjadi kesempatan dan peluang untuk memanfaatkan TIK tersebut untuk melakukan dukungan dan sosialisasi terhadap budaya kita, seperti mendukung keberadaan Sumbu Filosofi di Yogjakarta.
Jadi, dalam hal ini tentunya TIK akan turut menjadi sarana yang sangat berpengaruh untuk memperkuat akar budaya lokal. Bukankah dengan begitu kita sudah memanfaatkan TIK tersebut untuk hal yang postif dan berguna? Dari pada asik untuk menyebar hoaks dan memecah belah bangsa, mari gunakan TIK untuk kemajuan demi kemajuan masyarakat dan bangsa kita.
“Tulisan ini diikutsertakan dalam kompetisi Pagelaran TIK yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika DIY 2019”.
Sumber Referensi :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H