Hidup prima adalah pilihan, sementara jaringan PRIMA adalah kebutuhan.
Siapapun orangnya pasti menginginkan selalu hidup prima, termasuk keputusan dan tindakannya di masa-masa genting.
Malam itu, menjelang pukul 08.00 WIB, saya mulai panik. Rencanaku, besok pagi akan pulang dari Jogja menuju Jakarta. Sementara tiket pulang, belum ada. Saya mencoba menghubungi travel langgananku untuk memesan tiket pesawat.
Sambil menunggu balasan, saya mulai "beberes" di kamar. Â Tidak lama berselang HP-ku berbunyi, tanda pesan masuk.
"Pak, tiketnya sudah kami booking ya. Kalau kira-kira sudah oke, mohon biayanya segera di transfer supaya tiketnya langsung kami issued. Soalnya travel kami sudah mau tutup sebentar lagi."
Saya langsung bergegas turun dari kamar hotel menuju ATM center. Setelah mengamati satu per satu mesin ATM yang ada di sana, ternyata tak satupun yang sesuai dengan kartu ATM yang ada di tanganku. Daripada menggunakan mesin ATM yang berbeda dengan kartu ATM-ku, potongannya mungkin "gede", maka saya berniat mencari mesin ATM di tempat lain saja.
Tapi sebelum beranjak, saya mencoba bertanya dengan salah seorang yang sedang berada di dalam ATM center, ternyata mesin ATM yang sesuai dengan kartu ATM-ku lumayan jauh dari hotel. Begitulah penjelasannya.
Dalam pikiranku mulai muncul pertimbangan, perjalanan kesana belum tentu lancar, sementara travel akan segera tutup. Bisa gagal dapat tiket nih dan menunda kepulangan.
Coba bayangkan, kalau saya sempat berangkat mencari ATM lain, biaya pengeluaran transport pasti jauh lebih besar. Solusi itu memang selalu ada di sekitar kita, yang penting jaga kondisi pikiran agar tetap prima. Sehingga tidak mudah panik dan dapat membuat pertimbangan yang tepat.
Setelah proses transfer selesai, saya kemudian menginformasikannya ke travel yang bersangkutan. Tidak lama berselang, tiketku sudah dikirim ke email. Dalam hati bersyukur, untuk ada jaringan PRIMA, urusan cepat dan administrasinya murah.