Menurut hemat saya, konsep demikian tentu akan memberikan ruang kepada daerah 3T bahwa mereka ternyata dihargai dan diperhitungkan. Ibarat sebuah rumah, orang sebelum memasuki rumah akan selalu memandang dan menikmati terasnya, baru masuk ke dalam rumah.
Nah, sebagai tindak nyata, maka Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDT) telah menyusun beberapa program dan kebijakan untuk pembangunan daerah perbatasan.
Dalam hal itu, salah satu yang menjadi program pemerintah adalah dengan mengajak pelaku usaha untuk berinvestasi di daerah perbatasan. Dengan meningkatnya investasi maka diharapkan sejalan dengan pembangunan daerah tersebut.
Sepakat betul dengan kebijakan seperti ini. Bahwa dalam membangun daerah 3T, sudah saatnya pemerintah harus bersinergi dengan swasta dan masyarakat. Ketiga pilar ini, Pemerintah -- Swasta -- Masyarakat tentu akan lebih kuat fondasinya ketika ketiga pilar tersebut diajak bekerjasama, tidak dipisahkan satu dengan yang lainnya dalam konteks pembangunan.
Semua harus terlibat, agar kita merasakan bahwa dari sabang samapai merauke kita merasa saling memiliki. Bukan begitu?
Sebagai contoh nyata, untuk pengembangan  daerah 3T seperti Boven Digoel dan Merauke, Papua. Di sana telah hadir KORINDO membangun usaha dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pemerintah daerah dan masyarakat sekitar.
Kawasan Papua, merupakan salah satu daerah yang menjadi primadona dalam pengembangan industri kehutanan karena bentang alamnya yang luas, subur, dan kebanyakan masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Untuk itulah, KORINDO telah mengembangkan konsep industri yang ramah lingkungan melalui pembangunan bidang kehutanan dan perkebunan kelapa sawit. Melalui pembangunan industri tersebut KORINDO telah berkontribusi menyerap tenaga kerja terutama di Papua yang telah menyerap 10.000 tenaga kerja.
Selain itu, KORINDO juga berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur, pembangunan ekonomi berupa PAD, pendirian fasilitas pendidikan dan medis. Fasilitas medis tersebut diantaranya pembangunan Klinik Asiki, klinik modern yang berada di daerah pedalaman.
Jadi kalau dipetakan, maka program-program yang dilakukan KORINDO adalah program-program yang strategis, sistematis, dan berkelanjutan, yakni melalui 5 pilar program utama, yaitu Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, Lingkungan dan Infrastruktur.
Pada akhirnya, Perubahan Untuk Indonesia yang Lebih Baik tersebut, tidak mungkin dikerjakan oleh pemerinah sendiri. Harus semua elemen hadir di sana, seperti KORINDO. Singkat katanya, bersinergi. Sebab salah satu dasar yang menyatukan kita juga adalah kata sinergi, seperti yang tersirat dalam Sila Persatuan Indonesia.
Yuk, bergandeng tangan membangun Indonesia, sehingga anak-anak cucu kita juga mewarisi hal yang demikian. Dijamin Indonesia yang lebih baik, harmoni, indah dan sejahtera. Salam