Bisa Anda bayangkan, sudah menggeluti jurusan pertanian selama 4 atau 5 tahun, tapi ilmu pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh di kampus tidak diaplikasikan sama sekali. Sayang saja menurutku!
Hal itu pernah menjadi sindiran dari Bapak Presiden Joko Widodo pada sebuah acara Dies Natalis Institut Pertanian Bogor (IPB) ke-54 di Bogor tahun 2017 lalu.
"Mahasiswa lulusan IPB banyak yang kerja di bank. Terus yang ingin jadi petani siapa?"
Jadi, cukuplah pengalamanku dan teman-temanku yang yang tidak komitmen berkuliah di jurusan pertanian. Berharap tidak menjadi pengalaman orang lain juga. Ketika sudah menggeluti kuliah di pertanian, tetap perjuangkan komitmenmu, majukanlah pertanian negeri ini.
Sesungguhnya bangsa kita saat ini sedang mengalami krisis SDM di bidang pertanian. Dalam sebuah siaran pers yang pernah dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (www.lipi.go.id) mengatakan bahwa:
"Saat ini, usia petani nasional mengalami ancaman penuaan karena sebagian besar petani berusia 45 tahun keatas. Bahkan, hasil survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Penelitian Kependudukan mencatat bahwa rata-rata usia petani padi di tiga desa pertanian padi Jawa Tengah mencapai 52 tahun dan sedikit pemuda yang bersedia untuk melanjutkan pertanian keluarga. Berkaca dari hasil survei tersebut, bila ke depan kondisi itu dibiarkan saja, maka Indonesia akan mengalami krisis petani. Oleh karena itu, pemerintah perlu membuat kebijakan regenerasi petani di negeri ini untuk mencegahnya."
Kemudian dari hasil survei LIPI tersebut pula dikatakan bahwa anak petani yang kembali menjadi petani untuk melanjutkan usaha tani keluarganya ternyata hanya berkisar pada angka 3 persen. Padahal berdasarkan data FAO tahun 2014 menunjukkan bahwa 90 persen pangan nasional diproduksi oleh pertanian skala kecil, bahkan untuk tingkat global 80 persen pangan diproduksi oleh pertanian keluarga skala kecil.
Sesungguhnya, apa yang harus kita lakukan untuk menyiasati masalah tersebut?
Kesadaran kita harus disegarkan kembali. Bangsa kita tetap masih menjadi negara agraris selain maritim. Pertanian masih cukup seksi sebagai ladang mata pencaharian dari masa ke masa. Lihat saja fakta berikut! Bahwa nilai dari investasi pertanian 2013-2018 di negeri ini ternyata masih sangat menjanjikan.