Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Bangga Menjadi Narablog, Tidak Cukup!

27 Desember 2018   21:42 Diperbarui: 27 Desember 2018   22:15 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis menerima penghargaan dari Kementerian Perindustrian (13/12/2018) di Hotel JS Luwansa (dokpri)

Sebelum menutup lembar terakhir dari buku catatan hidup di tahun 2018, kembali aku menoleh ke belakang. Ternyata, di sana ada sepasang jejak langkah yang akan aku tinggalkan. Ada suka dan duka, tawa dan tangis, persoalan dan jawaban, rintangan dan kesempatan, serta gagal dan sukses.

Sepasang jejak langkah yang selalu hadir beriringan. Atau saling susul menyusul.  Dan itulah yang membuat kehidupanku lebih indah dan manis.

Dari sepasang jejak langkah itu, aku pun belajar banyak hal tentang arti kehidupan. Mengajariku agar tetap  bersyukur, beriman dan berharap kepada Tuhan . Sebab Dialah pemilik dan yang memelihara kehidupan.

Sebagai seorang narablog, tentu harus mampu memaknai setiap lembar demi lembar kehidupan. Sebab itu adalah harta yang tidak ternilai harganya. Bahkan bisa dikatakan sebagai aset yang mahal bagi seorang narablog. Baik dari pengalaman yang menyenangkan atau yang menyakitkan; atau dari peristiwa yang diharapkan atau sebaliknya.

Sepakat dengan apa yang pernah dikatakan seorang narablog, bahwa banyak yang bisa kita jadikan sumber inspirasi dalam kehidupan. Salah satunya adalah pengalaman hidup.

Artinya kalau disyukuri, maka setiap sisi kehidupan itu akan menjadi ladang yang subur bagi seorang narablog. Bahkan dari pengalaman buruk sekalipun selalu ada hikmah yang bisa dipetik.

Kembali kepada jejak langkah kehidupan.

Dari setiap jejak langkah kehidupan yang sudah aku dilalui, sesungguhnya ada saja yang menarik untuk disingkapkan dan dijadikan sebagai ide tulisan. Barangkali bisa menjadi motivasi atau inspirasi bagi orang lain. Atau sebagai pembelajaran hidup bagi siapa pun.

Seperti kisah dalam video berikut. Ini merupakan kisah masa laluku, masa kecil, yang pernah aku tuliskan.  Dan ternyata ini dapat menginspirasi banyak orang. Bahkan sebuah perusahaan nasional mengangkat kisah itu menjadi iklan layanan masyarakat untuk mengenang hari guru dan hari pahlawan tahun 2017 lalu.


Satu hal yang pasti, jangan pernah melupakan masa lalu, sebab masa lalu tersebut akan membantumu melaju ke masa depan.

Ibarat sebuah mobil yang memiliki kaca spion dan kaca depan.

Kalau kaca spion adalah masa lalu, maka kaca depan adalah masa depan. Kalau spion lebih kecil dari kaca depan, artinya kita harus lebih fokus melihat ke depan daripada ke belakang. Tetapi jangan pernah lupa, sesekali harus tetap menoleh ke kaca spion agar tetap aman dalam perjalanan. Bukan sebaliknya, fokus ke kaca spion dan sesekali menoleh ke kaca besar di depan.

Tahun 2018 akan menjadi masa lalu. Akan menjadi kaca spion dalam hidup. Pengalaman yang sudah aku dapatkan selama tahun 2018 tentu akan menjadi kenangan, pedoman dan pelajaran untuk kehidupan berikutnya. Sesekali masih perlu dilihat. Karena itu akan menjadi pemacu dan rambu untuk melaju lebih cepat di tahun 2019.

Sebagai narablog misalnya, ada banyak pengalaman berharga selama menjalani tahun 2018. Pengalaman tersebut tentu sangat bermanfaat untuk tetap menyemangati diri kembali sebagai narablog di tahun 2019.

Berdasarkan audit pengalaman, ada beberapa pencapaianku dari ngeblog di tahun 2018. Pencapaian ini pun tentu dapat memberikan kebanggaan sebagai narablog.

Pertama. Dari ratusan tulisanku, ada puluhan tulisan yang diikutkan dalam lomba menulis dan menang lomba. Aku berkeyakinan ketika dipilih oleh dewan juri sebagai pemenang lomba tentu merupakan pengakuan akan tulisanku. Ini adalah pupuk penyemangat agar terus semangat berkarya.

Dari beberapa tulisan yang menang lomba, ada satu lomba yang paling berkesan. "Lomba Karya Jurnalistik yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian". Waktu itu aku memilih kategori umum (narablog).

Dalam lomba tersebut, aku menulis tiga artikel sekaligus. "Rebranding Sentra IKM Tanggulangin sebagai Pintu Masuk Menyusuri Era Industri 4.0", "Menggaet Generasi Milenial melalui Rebranding Sentra IKM Tanggulangin", dan "Satu Tujuan Tiga Manfaat".  Maklum saja, lagi super semangat menulis. Hasilnya ternyata memuaskan, berhasil menggondol juara kedua.

Sumber : IG @Rebranding_Tanggulangin
Sumber : IG @Rebranding_Tanggulangin
 

Menariknya, penganugerahan hadiahnya pun sangat istimewa, karena tepat dilakukan pada even akbar Kementerian Perindustrian yaitu "Semarak Festival IKM 2018" yang dihadiri langsung para petinggi Kementerian Perindustrian. Kebayang deh suasananya. Antara bangga dan grogi. Kalau bukan karena ngeblog kapan lagi dapat prestasi seperti ini?

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Kedua. Rajin ngeblog pangkal dikenal. 

Karena seringnya membagikan tulisan blog di media sosial dan juga beberapa kali menangkan lomba,  ternyata semakin banyak pula yang mengenalku sebagai penulis dan narablog. 

Sejak tahun ini, mulai deh berdatangan tawaran jadi mentor atau trainer menulis. Sampai segitunya, padahal saya masih newbie lho! hehe....

Menjadi Trainer Menulis di PAKSU (http://paksu.info/training-menulis-paksu/)
Menjadi Trainer Menulis di PAKSU (http://paksu.info/training-menulis-paksu/)
Menjadi Trainer Menulis di PAKSU. (http://paksu.info/training-menulis-paksu/2/)
Menjadi Trainer Menulis di PAKSU. (http://paksu.info/training-menulis-paksu/2/)
Tapi karena niatku ingin bermanfaat bagi orang lain, maka aku pun siap berbagi pengalaman. Kemudian, aku pun mulai memenuhi beberapa tawaran. Tidak semua. Maklum sering benturan dengan jadwal pekerjaan utama (mengajar). Dan biasanya tawaran yang datang itu umumnya berasal dari komunitas, kampus dan sekolah.

Ketiga. Tepatnya di tahun ini, aku dipercaya untuk ketiga kalinya membimbing ekstrakurikuler menulis di sekolah tempatku mengajar.

Kebahagiaanku sebagai pembimbing ekstrakurikuler, tentu karena peserta didiknya sangat antusias berlatih menulis. Bahkan diantara mereka, ada yang sudah aktif dan inisiatif menulis di blog keroyokan seperti Kompasiana. Tanpa harus menunggu instruksi dan penugasan lagi dari pembimbingnya.

Kemudian dari peserta ekstrakurikuler tersebut,  ada dua orang yang sering dilibatkan untuk mengikuti lomba menulis. Bangganya karena mereka dapat mengukir berbagai prestasi, baik di tingkat nasional, tingkat Jabodetabek, dan kabupaten.

Peserta ekstrakurikuler. (Dokpri)
Peserta ekstrakurikuler. (Dokpri)
Mendampingi peserta ekstrakurikuler pada Lomba Jurnalistik Humas Kab. Bekasi (dokpri)
Mendampingi peserta ekstrakurikuler pada Lomba Jurnalistik Humas Kab. Bekasi (dokpri)
Keempat. Buku antologiku yang ketiga akhirnya terbit tahun ini. Menariknya, buku antologi ini jauh lebih istimewa dari sebelumnya, karena langsung diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

Sebenarnya tulisan yang ada di buku antologi tersebut adalah tulisan yang pernah aku publikasikan di blog tahun 2017, tapi baru tahun ini diterbitkan menjadi sebuah buku.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Itulah sebagian pencapaianku dari ngeblog di tahun 2018. Masih adakah alasanku untuk tidak bangga menjadi seorang narablog? Atau masihkah aku menutup mata pada hobi yang satu ini? 

Ngeblog bukan saja karena dapat menambah pundi-pundi dan mendapatkan berbagai kesempatan. Tapi karena ngeblog itu sendiri dapat berguna kepada banyak orang. Tapi perlu diingat kembali bangga sebagai narablog saja tidak cukup. Seorang narablog harus terus berbenah. Upgrade dan update selalu. Mengembangkan wawasan dengan rajin membaca dan mengobservasi setiap fenomena yang terjadi, meningkatkan keterampilan IT, dan terus mengasah kemampuan menulis.

Sekali lagi. Tahun 2018 akan berakhir. 

Semua capaian akan menjadi kenangan indah, tetapi bukan sembarang kenangan. Sebab kenangan tersebut akan selalu menjadi "api" inspirasi dan motivasi untuk menjadi narablog yang lebih baik lagi di tahun 2019.

Nah, agar bisa menjadi narablog yang semakin berkualitas dan terdepan, sebelum memasuki tahun 2019, aku pun telah memikirkan berbagai resolusi yang berkaitan dengan narablog. 

Diantaranya, tetap konsisten dan disiplin menulis di blog (3-4 artikel per minggu). Dari tulisan tersebut, akan lahir buku tunggal (1-2 buku). Kemudian akan meningkatkan kemampuan membuat Vlog dan infografis, sehingga dapat mempercantik blog.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Sengaja resolusi tersebut tidak begitu banyak. Sehingga tidak membebani dan bisa lebih fokus.  Berharap dengan semangat tahun baru 2019 menjadi semangat dan kegembiraan untuk mencapai setiap resolusi tersebut.

Sampai juga di puncak kesuksesan sebagai narablog. Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun