Siapa yang tidak bahagia jika mendapat kesempatan yang terbaik dalam hidupnya? Aku yakin semua pasti menginginkannya.
Begitu pula dengan pengalamanku.
Ketika terpilih menjadi finalis lomba menulis artikel ilmiah yang diselenggarakan oleh Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan, bahagianya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Waktu itu aku hanya mencoba memikirkan penampilan terbaik. Sebab dalam kegiatan tersebut, kami finalis akan melakukan presentasi untuk menentukan siapa yang menjadi pemenang pertama, kedua dan harapan.
Untuk itu, sebelum berangkat menuju Yogjakarta bulan November 2017 lalu, aku telah menyiapkan dua helai baju batik. Aku merasa dengan menggunakan batik, maka ketika presentasi akan terlihat lebih percaya diri dan tampak profesional.
Bukan itu saja, ketika aku mendapat undangan melakukan pelatihan, pernikahan, mengajar di waktu tertentu serta kegiatan formal lainnya, aku tidak lupa menggunakan batik. Bagiku batik lebih menarik digunakan untuk hal-hal formal.Â
Walau pun sesungguhnya di acara tidak formal, batik tetap dapat digunakan dan akan memberi kesan yang berbeda.
Aku bangga dengan batik Indonesia. Di samping karena menampilkan kesan percaya diri dan tampak lebih profesional, batik adalah salah satu budaya asli dari bangsa yang harus dilestarikan. Jadi, ketika kita menggunakan batik, sesungguhnya kita sedang menampilkan identitas bangsa serta menunjukkan rasa nasionalisme.
Kita bersyukur, dengan perjuangan panjang, dunia pun mengakui bahwa batik adalah budaya bangsa kita. Bahkan UNESCO sendiri telah mengakuinya sebagai "Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity" (Warisan Kemanusiaan untuk budaya Lisan dan nonbendawi) sejak 2 Oktober 2009.
Hari itupun selalu kita kenang sebagai Hari Batik Nasional. Tentu ini sebagai wujud, kebanggaan, penghargaan dan yang terutama pengingat bagi anak bangsa agar selalu melestarikan batik tersebut. Sehingga ketika melihat batik, kita sedang melihat pesona Indonesia.
Jadi, jangan pernah berkata cinta Indonesia kalau kamu sendiri tidak menghargai budaya bangsa kita. Memiliki batik dan menggunakannya dalam kehidupan kita adalah salah satu indikator wujud cinta budaya bangsa.
Sekarang pertanyaannya, apakah kamu juga bangga dengan batik? Kira-kira kapan terakhir kali kamu menggunakan batik? Atau kalau sekarang kamu membuka lemari pakaianmu, adakah batik disana? Mungkin dengan tiga pertanyaan tersebut dapat menjadi sarana pengingat atau refleksi diri akan sikap dan penghargaan kita terhadap batik.
Akhir kata, aku ucapkan selamat Hari Batik Nasional.
*)tulisan ini telah ditayangkan pada blog pribadi www.thurprosmart.wordpress.com (29/09/2018)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H