Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Yuk, Lestarikan Aksara Kita

13 September 2018   04:42 Diperbarui: 13 September 2018   05:09 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari lalu (8/9/2018) dunia baru saja merayakan Hari Aksara Internasional.

Kesempatan itu pun tidak luput dari perhatian siswa-siswi ekstrakurikuler Dian Harapan Lippo Cikarang, Bekasi. Sebagai bentuk dukungannya, maka siswa-siswa yang terlibat di ekstrakurikuler Mading tersebut menampilkan tema mingguan mereka, yakni seputar aksara.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Aksara sesungguhnya telah mengambil peranan penting bagi perkembangan kehidupan dunia. Tanpa kehadiran aksara, maka kita akan kehilangan banyak jejak sejarah yang maha penting.

Dengan kehadiran aksara, maka komunikasi antar masyarakat dan bangsa pun semakin pesat dan memberi pengaruh besar terhadap kemajuannya. Begitu pula dengan ilmu pengetahuan, bahwa peran aksara menjadi faktor terpenting dalam pengembangannya.

Kemudian tidak dapat dibantah, bahwa kehadiran aksara di nusantara telah membuka babak baru bagi peradaban bangsa kita. Misalnya, kita akhirnya memasuki zaman sejarah dan meninggalkan zaman prasejarah setelah bangsa India memperkenalkan penggunaan huruf Pallawa.

Kehadiran huruf Pallawa tersebut pada akhirnya membuka tradisi baru, yakni tradisi literasi tulis-baca di negeri ini. Para raja-raja mulai menuliskan hal-hal penting dari kerajaannya dengan aksara yang sudah ada. Baik dalam bentuk prasasti, kitab, dan yang lainnya.

Beruntungnya, generasi sekarang pada akhirnya dapat merekonstruksi sejarah kejayaan bangsa di masa lampau. Kita tahu di negeri ini pernah ada kerajaan besar Sriwijaya dan Majapahit. Bahkan disebutkan kedua kerajaan tersebut sebagai negara nusantara yang pertama dan kedua.

Jadi, masihkah kita meragukan peran aksara di dunia dan di negeri kita?

Berbicara tentang aksara, sesungguhnya negeri kita pun sangat kaya dengan aksara. Bahkan, sesungguhnya banyak suku bangsa atau etnis yang memiliki aksara sendiri.

Pertanyaan, masihkah aksara tersebut akan tetap lestari?

Bersyukur kalau saya masih bisa menulis dan membaca Aksara Batak berkat guru-guruku yang peduli dengan pewarisan budaya.

Sebagai seorang putera Batak, saya patut bangga kalau Aksara Batak masih eksis hingga sekarang. Tapi apakah aksara ini akan tetap lestari?

Tergantung. Masih adakah orang yang mau belajar atau mengajarkan tulisan tersebut.

Kalau di zaman saya dulu, karena masih ada muatan lokal di sekolah, maka dari kelas 4 hingga kelas 6 sekolah dasar masih belajar Aksara Batak. Dengan modal itu pula hingga sekarang saya masih bisa menulis dan membaca Aksara Batak.

Mungkin aksara tersebut tidak banyak digunakan lagi. Tapi sebagai warisan budaya, hal itu patut dilestarikan. Sebab warisan budaya adalah identitas sebuah suku bangsa.

Kalau begitu, yuk kembali belajar aksara asli dari suku atau daerah kita. Dengan begitu, aksara tersebut pun akan tetap lestari.

Salam Aksara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun