Pagi itu, rasanya tidak seperti biasa. Mual, perut kembung dan pusing. Saya pastikan 100% bukan karena kekalahan dini dari tim jagoanku di piala dunia loh. Tapi karena terlalu banyak nonton bareng alias nobar di tempat terbuka. Selain itu, sempat juga ikut jaga malam di perumahan ketika banyak warga yang mudik ke kampung halaman saat libur lebaran baru-baru ini.
Biasanya kalau sudah begitu, pikiranku langsung ingat si mungil rasa madu, Tolak Angin. Soalnya, gejala seperti itu bukan baru sekali terjadi. Sebagai seorang blogger, gejala seperti itu beberapa kali terjadi karena begadang hingga tengah malam mengejar deadline tulisan.
Artinya, bagiku menulis dan Tolak Angin dua hal yang tak terpisahkan.
Selain karena rasa Tolak Angin yang cocok denganku, ternyata obat herbal ini sangat manjur untuk masalah masuk angin dan meningkatkan daya tahan tubuhku.
Memang semasa kuliah, saya termasuk orang paling sibuk sedunia haha.... pagi hari kuliah, sepulang kuliah langsung siap-siap mengajar di sebuah bimbel ternama yang ada di kota Medan waktu itu. Belum lagi aktif di sebuah organisasi kampus sejak semester dua. Lengkap deh kesibukanku. Jadi daya tahan tubuh itu harus benar-benar terperhatikan dengan baik.
Kalau bicara tentang daya tahan tubuh, maka Tolak Angin adalah biangnya. Hal ini telah dibuktikan secara ilmiah dengan uji praklinik. Uji praklinik itu sendiri mencakup uji khasiat dan uji toksisitas. Uji khasiat Tolak Angin berdasarkan kerjasama Sido Muncul dengan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip). Hasilnya Tolak Angin terbukti dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Sementara uji toksisitas yang dilakukan oleh Fakultas Farmasi Sanata Dharma Yogjakarta menyimpulkan bahwa Tolak Angin aman diminum untuk jangka panjang.
Hebatnya lagi, bahan bakunya benar-benar terbuat dari bahan alami seperti daun mint, jahe, madu, adas dan daun cengkeh. Jadi tidak salah kalau BPOM RI mengakuinya sebagai obat herbal. Perlu pembaca ketahui, bahwa Tolak Angin adalah satu-satunya obat masuk angin yang mendapat sertifikat obat herbal terstandar BPOM RI.
Jadi, tidak salah lagi kalau Tolak Angin menjadi salah satu obat herbal yang menempati kotak P3K di rumah. Apalagi Tolak Angin bukan hanya bisa diminum ketika masuk angin saja. Tetapi Tolak Angin juga bisa diminum sebelum melakukan aktivitas padat, perjalanan jauh, kurang tidur dan kecapekan.
Untuk itu, adakalanya di tas kerja kecil yang sering saya tenteng terdapat Tolak Angin, maklum saja, aktivitasku yang padat sebagai guru dan blogger, terkadang harus ke sana-ke mari ngumpulin bahan tulisan, dan kadang-kadang harus begadang mengejar deadline. Tentu semua itu membuat tubuh letih dan capek. Saat itu saya butuh Tolak Angin.
Apalagi sekarang, inovasinya semakin gencar, sehingga banyaknya varian Tolak Angin membuat kami semakin dimanja dan diberi kebebasan untuk memilih sesuai kebutuhan dan kondisi.
Bagi teman-teman pembaca pun bisa melihat dan mempelajari varian dari Tolak Angin tersebut. Berikut ini adalah varian yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisimu.Â
Salam sehat
Sumber referensi : "product knowledge" Tolak Angin Sido Muncul
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H