Kita harus sadar bahwa kita adalah produk perbedaan (Drs.KH. Bagus Lukito, Ketua PCNU Kab.Bekasi)
Pengurus RW 016 Lippo Cikarang, Desa Cibatu, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi tidak henti-hentinya mengajak warganya untuk terus menjaga dan merawat kebhinekaan bangsa. Tentunya hal itu harus diawali dari unsur pemerintahan terkecil yakni RT dan RW.
Untuk itulah pengurus RW 016 Desa Cibatu bersinergi dengan pengurus RT (01,02,03,04) di bawah lingkup kerjanya untuk mengajak warga agar tetap berkomitmen mendukung kebhinekaan tersebut.
Kali ini, komitmen tersebut dilakukan melalui kegiatan halal bihalal yang dilaksanakaan hari ini (1/7/2018) di depan kantor RW 016 Taman Cibiru, Lippo Cikarang, Desa Cibatu, Kecamatan Cikarang Selatan, Bekasi.
Acara yang dibuka langsung oleh ketua RW 016 (Bapak Arief Widhiharto, S.E., Ak., MBA) terlihat begitu meriah, karena dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat.
Disamping warga RW 016, terlihat pula hadir berbagai undangan dari Fatayat dan Laskar NU Lippo Cikarang, Yayasan Masjid Al Istiqomah Taman Cibiru, beberapa gereja yang ada di lingkungan Lippo Cikarang, serta Pengurus Forkom Ruko Arcadia - Podium Mataram.
Adapun rangkaian acara yang dilakukan yaitu diawali dengan menyaksikan hiburan dari Hadroh Pesona Nusantara. Kemudian diikuti sambutan dari Romo Antonius Suhardi Nusantara (Paroki Ibu Theresa Lippo Cikarang).
Dan pada puncak acara halal bihalal tersebut, warga dan para undangan mendengarkan Tausiyah Kebangsaan yang dibawakan oleh Drs.KH. Bagus Lukito (Ketua PCNU Kab.Bekasi).
Kemudian beliau menegaskan bahwa Indonesia didirikan oleh elemen bangsa yang terdiri dari berbagai suku dan agama. Tugas kita, jangan kita biarkan penumpang baru yang ingin merubah bangsa ini. Untuk itu mari kembangkan rasa saling menghormati, saling mengerti, mengembangkan rasa memiliki dan menjaga perasaan orang lain.
Dan sebelum mengakhiri tausiyah tersebut, mengingatkan kembali, kita harus sadar bahwa kita adalah produk perbedaan, jangan karena perbedaan kita berantam, kalau begitu kapan negara aman?
Setelah Tausiyah Kebangsaan usai, selanjutnya ditutup dengan doa, ramah tamah dan makan bersama.
Sebelum bubar, tidak lupa Bapak Arief (ketua RW 016) mengajak foto bersama dan mengucapkan tekad bersama setelah diawali dengan pertanyaan,
Siapa kita?
warga menjawab: Indonesia
Pancasila?
warga menjawab: Jaya
NKRI?
warga menjawab: Harga Mati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H