Kedua, mengatur jarak kelahiran
Mengatur rentang waktu kelahiran anak antara 3-5 tahun tentu akan membantu keluarga menikmati kebahagian. Sebab dengan rentang waktu yang demikian, anak seusia demikian sudah bisa berjalan sendiri dan menyampaikan maksudnya dengan verbal.
Berbeda jika rentang kelahiran 1 atau 2 tahun saja, akan menimbulkan kerepotan tersendiri. Sebab si kakak belum bisa jalan, sementara adiknya susah lahir lagi. Bisa Anda bayangkan kerepotan kedua orangtuanya.
Belum lagi si kakak yang masih butuh perhatian khusus, sementara kehadiran adik telah memecah perhatian. Situasi seperti itu bisa menimbulkan bibit kecemburuan dan kekesalan si kakak.
Ketiga, rencanakanlah jumlah anak.
Nah, kalau urusan yang ini, pastinya berbeda pemahaman orangtua zaman old dengan zaman now. Kalau zaman old, banyak yang menganut slogan "banyak anak, banyak rejeki".
Sekarang kehidupan semakin kompleks, biaya pangan, sandang dan papan pun semakin mahal. Kalau dulu, urusan makanan masih bisa diambil dari pekarangan rumah. Sekarang zamannya apa-apa harus beli. Belum lagi biaya pendidikan dan kesehatan semakin tinggi.
Jadi kalau ingin masa depan anak lebih baik dan hidupnya berkualitas, sebaiknya rencanakanlah jumlah anak.
Keempat, berhenti melahirkan di atas usia 35 tahun.
Melahirkan sebelum usia 35 tahun tentu akan juah lebih baik bagi seorang ibu dibanding sesudahnya. Bukan sebatas itu saja. Ketika anak-anak mungkin sudah berumur puluhan tahun, atau sudah duduk di bangku sekolah dasar, saatnya orangtua fokus untuk mengoptimalkan potensi mereka melalui pendidikan formal dan non formal yang berkualitas.
Manfaatkan masa golden age mereka agar bertumbuh dan berkembang secara maksimal. Sehingga kelak mereka siap memasuki jenjang berikutnya dengan mantap.
Kelima, rawat dan asuh anak secara optimal