Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berpegang pada Kebersamaan Keluarga

21 Februari 2018   05:41 Diperbarui: 7 Maret 2018   11:03 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah kesempatan, saya mengajukan sebuah pertanyaan kepada anak sulung kami yang masih duduk di kelas enam sekolah dasar.

"Nak, menurutmu, disaat kapan kira-kira kamu merasakan bahagia dengan keluarga yang kita miliki?"

Ternyata jawabannya, singkat, padat dan jelas.

Dia pun menjawab, "Disaat kita berlima (maksudnya anggota kami sekeluarga) dapat bersama. Misalnya, makan bersama, nonton bersama dan jalan-jalan bersama".

Wah, tadinya saya malah berpikir kalau anak kami menjawab punya ini dan itu. Atau jawaban sesukanya. Ternyata dugaanku meleset. Syukurlah kalau ternyata anak kami menganggap kebersamaan itu adalah sumber kebahagiaan baginya.

Artinya, salah satu dari tugas kami sebagai orangtua semakin jelas dan terarah. Bahwa kami harus mewujudkan hal tersebut demi harapan dari anak kami. Dan kami pun sebagai orangtua harus tetap selalu belajar dan memiliki komitmen yang sungguh-sungguh untuk menjalankan harapan tersebut. Tentu demi kehangatan keluarga dan terwujudnya cinta kasih antara satu dengan yang lainnya di dalam keluarga.

Sebagai orangtua, terkadang memang kita sering lalai. Saya pun tidak luput dari hal itu. Bahwa pemenuhan kebutuhan atau keinginan seorang anak tidak melulu  berbau hal materi saja. 

Banyak orangtua yang begitu mudah memenuhi kebutuhan dan keinginan anak-anak mereka, apakah semua merasakan kebahagiaan? Nyatanya tidak. Terkadang ada yang melupakan hal lain, bahwa aspek rohani dan perasaan mereka pun harusnya menjadi prioritas bagi kita para orangtua.

Bukan berarti pemenuhan kebutuhan anak tersebut tidak penting. Tetapi baiklah kita mewujudkannya dengan penuh keseimbangan dan prioritas.

Bicara tentang keseimbangan dan prioritas dalam sebuah keluarga, saya jadi teringat kembali dengan fungsi keluarga. Berdasarkan infografis dari BKKBN yang pernah saya baca, bahwa fungsi keluarga itu setidaknya ada delapan. Fungsi-fungsi tersebut dapat kita lihat seperti sebagai berikut.

Infografis BKKBN (sumber : sosmed BKKBN)
Infografis BKKBN (sumber : sosmed BKKBN)
Fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, serta pembinaan lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun