Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Tiga Serangkai Itu, Kesan 2017, Resolusi 2018 dan Inspiratorku

31 Desember 2017   20:59 Diperbarui: 31 Desember 2017   22:44 2050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu lagi, tahun 2017 akan kita tinggalkan bersama. Kita akan menyosong 2018.

Selama 365 hari, banyak pengalaman yang sudah kita lalui. Dan pengalaman tersebut tentu akan memberikan berbagai pembelajaran hidup. Hikmah dari setiap peristiwa yang terjadi. Bahkan kesan dari setiap hal yang kita rasakan, lihat dan yang kita dengar.

Jika mengenang kembali perjalanan setiap detik, menit, jam dan hari sejak 1 Januari 2017,  maka sepatutnya mensyukuri kebaikan dan kemurahan Tuhan.

Walau bagi saya pribadi ada saja peristiwa yang membuat hati sedih, berbagai kegagalan, rencana belum terwujud, sakit penyakit, kecewa, kehilangan, bahkan masih banyak lagi.

Tapi itu semuanya merupakan ujian untuk naik tingkat dan menambah kedewasaan mental dan rohani. Dan sesungguhnya janji dan pemeliharaan Tuhan jauh lebih besar dari setiap permasalahan hidup yang dihadapi.

Bahkan Tuhan itu pun sungguh adil. Dia pun memberikan sesuatu yang kita butuhkan setiap hari. Sahabat yang selalu menghibur dan mendoakan. Prestasi dan pencapaian yang membuat kita tetap memiliki optimisme dan percaya diri. Bahkan kesempatan-kesempatan yang menjadi wujud dari pengharapan.

Secara pribadi, saya memiliki beberapa kesan selama tahun 2017. Tentu ini semua karena kebaikan Tuhan.

Setidaknya puluhan prestasi yang bisa saya raih pada tahun ini. Diantaranya, berkesempatan mengikuti syuting iklan layanan masyarakat dari perusahaan obat yakni Neurobion.

Awalnya, saya hampir tidak percaya ketika penyelenggara menghubungi saya di bulan Mei lalu dan dilanjutkan dengan sesi wawancara.

Masalahnya dari ribuan tulisan kisah hidup, ternyata salah satu bagian dari kisah hidupku membuat para juri akhirnya menjatuhkan pilihan pada tulisanku. Saya waktu itu menjadi pemenang utama. Sekaligus tulisan itulah yang kemudian hari diangkat menjadi iklan layanan masyarakat tepat pada Hari Pahlawan (10/11/2017) dan Hari Guru (25/11/2017).


Bukan itu saja. Tulisanku yang berjudul "Bersinergi Menumbuhkan Budaya Baca Bagi Siswa Sekolah Dasar" yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi finalis pada Lomba Menulis Artikel Ilmiah Populer yang diselenggarakan di Yogjakarta 7-10 November 2017. Menariknya lagi, hasil tulisan tersebut pun akan diterbitkan menjadi buku.

Dokpri
Dokpri
Sungguh dalam hidup memang Tuhan selalu memberikan kejutan-kejutan. Hal terpenting, ayo kita kerjakan bagian dan tanggung jawab kita, maka Tuhan akan campur tangan untuk ketulusan kita mengerjakannya.

Jangan lupa senantialah merencanakan setiap hal-hal yang ingin Anda kerjakan. Sehingga hidup kita bisa lebih teratur dan disiplin. Tetapi di atas semuanya, doakan setiap rencanamu dan jangan lalai mengerjakannya.

Alangkah baiknya, menjelang awal tahun 2018 ini, tetapkanlah resolusimu. Resolusi bukan untuk gagah-gagahan dan sekedar ikut-ikutan, tapi dengan resolusi itu kita memastikan tujuan yang ingin dicapai. Membuat hidup kita lebih berprioritas. Bahkan dengan resolusi tersebut kita akan bersemangat untuk lebih baik lagi dari tahun sebelumnya.

Saya pun untuk tahun 2018 tidak mau ketinggalan. Setidaknya ada beberapa resolusi yang sudah saya buat. Berikut ada beberapa resolusi yang sudah saya tetapkan berhubungan dengan status saya sebagai penulis atau blogger.

Mulai dari menulis artikel, buku dan menjadi mentor yang fokus pada 'mentee' hingga mendapat kesempatan untuk melakukan traveling. Berharap resolusi tersebut bisa terwujud.

Dokpri
Dokpri
Jika tidak terwujud kelak? Tidak perlu kuatir dan takut. Malah saya lebih kuatir jika tidak membuat resolusi, karena saya cenderung lebih mudah lalai dan menunda. Setidaknya dengan resolusi, saya memiliki sesuatu untuk dipikirkan.

Bahkan tahun 2017 ini pun sebenarnya ada resolusi saya yang belum tercapai. Misalnya menulis buku dan pulang ke kampung halaman.

Dua buku antologi yang pernah kutulis. Dokpri
Dua buku antologi yang pernah kutulis. Dokpri
Setidaknya saya sudah berusaha secara maksimal, tapi belum terwujud. Positifnya, bahwa tidak tercapai bukan berarti gagal. Mungkin cara dan strateginya saja yang harus dipikirkan lagi. Atau Tuhan pun ingin memberikan jauh yang lebih indah dari rencanaku.

Bukan begitu?

Nah, tahun 2018 ini, saya pun tetap berjanji dalam hati untuk tetap mengerjakan yang terbaik. Bersyukur untuk sosok-sosok yang selalu menginspirasiku untuk tetap bersemangat dalam berkarya.

Mereka adalah ketiga anakku. Dan tentunya juga  seorang wanita yang hebat dalam hidupku, ya...istriku. Seperti kata orang bijak, bahwa keberhasilan seorang pria itu ada seorang wanita yang menopang dan tentu menginspirasinya.

Begitu pula istriku yang selalu mendukungku dan bahkan pengalaman hidupnya pun sering menjadi inspirasiku dalam menulis. Tidak jarang ditengah-tengah kebuntuan ideku, selalu ada 'insight' darinya.

Dokpri
Dokpri
Intinya karena merekalah saya memiliki kegigihan dan semangat pantang menyerah. Bahkan saya ingin mempersembahkan karya-karyaku yang terbaik bagi mereka.Sehingga kelak mereka pun menjadi orang yang selalu berusaha dan pantang menyerah dalam menghadapi kehidupan yang semakin kompleks.

Akhir kata saya ucapkan "Selamat tinggal 2017 yang penuh inspirasi dan pembelajaran. Selamat datang 2018 yang penuh harapan"

Salam sukses untuk kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun