Tapi ketika memilih cara orang yang kedua, ternyata passion saya sebagai penulis dan blogger pun tetap bisa berjalan lancar. Saya pun tidak akan menyalahkan kesibukan utama. Tetapi menghadapinya dan berdamai dengan situasi tersebut.
Ternyata hasilnya luar biasa. Selama dua tahun ini saya memiliki prestasi yang lumayan banyak dalam hal tulis menulis. Bahkan dari dampak menulis tersebut sempat juga terlibat untuk iklan layanan masyarakat, menjadi narasumber di radio, pembimbing ektrakurikuler untuk kepenulisan, hingga ikut beberapa komunitas menulis.
Dalam hal waktu, bukan masalah banyaknya waktu yang terpenting. Tapi bagaimana waktu yang sangat singkat bisa dibuat lebih berkualitas.
Jadi, kreatif dalam mengatur waktu itu sangat penting bagiku. Menurut hematku, kreatif dalam waktu itu tidak semata-mata memanfaatkan waktu yang ada, tetapi harus bisa menciptakan (mengkondisikan) waktu yang tepat.
Misalnya, untuk menulis sebuah artikel sebanyak 500 kata, maka saya akan menciptakan waktu produktif yang tidak mungkin diganggu oleh orang lain.
Berdasarkan pengalamanku, maka ketika menunggu anak-anakku selama dua hingga tiga jam di tempat les mereka, adalah waktu yang produktif. Pada waktu itu, saya pun akan mencoba mencari posisi yang jauh dari gangguan orang lain, sehingga lebih konsentrasi dalam menulis.
Kemudian di malam hari ketika anak-anak sudah tidur. Atau saat subuh, sebelum banyak suara yang bisa mengganggu konsentrasi. Saat-saat itu, hampir tidak ada kendala untuk menulis.
Sekarang pembaca pun harus menciptakan (mengkondisikan) waktu yang tepat. Sebab waktu yang tepat bagi setiap orang tentu sangat berbeda.
Sementara itu, untuk mencari ide tulisan, saya biasanya mencarinya dari bahan bacaan, tontonan, mengamati orang atau lingkungan sekitar, hingga berasal dari hasil diskusi dan komunikasi dengan orang lain. Kemudian ide-ide tersebut pun akan disajikan dengan melihat sudut pandang yang berbeda. Semakin unik tulisan, tentu hasilnya semain menarik.
