Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Dari Lippo Cikarang Menuju Lippo Kemang

21 Oktober 2017   22:32 Diperbarui: 21 Oktober 2017   23:38 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi-pagi saya sudah berangkat dari Lippo Cikarang menuju Lippo Mall Kemang. Maklum, rumah saya jauh dari lokasi Kompasianival 2017. Dan rasanya sudah tidak sabar pula merasakan kegembiraan bersama rekan-rekan kompasianer dalam ajang pertemuan akbar tersebut.

Tahun ini merupakan kedua kalinya saya ikut pertemuan akbar Kompasianival 2017. Sebelumnya saya juga sudah pernah ikut Kompasianival 2016 yang diadakan di SMESCO. Jikalau dulu mengangkat tema tentang berbagi, maka kali ini Kompasiana mengangkat tema kolaborasi generasi.

Saya pribadi sepakat kalau tema ini memang diangkat menjadi tema Kompasianival 2017. Mengingat gap antara generasi zaman old dengan zaman now semakin terlihat dari sisi teknologi, khususnya yang berkaitan dengan teknologi digital dan teknologi informasi.

Momen seperti ini diharapkan dapat menjadi ajang yang akan membangun kolaborasi generasi walau dari generasi yang berbeda. Bukan gak bisa. Kenyataannya ketika Kompasiana menyandingkan narasumber yang berbeda generasi, ternyata masih bisa menarik benang merah dari profesi mereka walau zamannya sudah berbeda. Misalnya saja antara Titik Puspa dan Eka Gustiawan, Arbain Rambey dan Gemala Hanafiah, juga dengan narasumber lainnya ternyata benar-benar bisa terjadi kolaborasi.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Oh ya, satu lagi yang saya lihat dari wajah-wajah peserta Kompasianival 2017 ternyata semakin banyak yang berasal dari generasi zaman now. Bahkan ketika saya baru tiba di lokasi, hampir tidak ada yang saya kenali yang duduk di barisan depan. Makanya di sesi kedua dan berikutnya saya pun mulai mundur teratur dan mencari teman-teman dari generasi zaman old. Wah, jangan-jangan ini tanda-tanda kalau saya belum siap berkolaborasi dengan generasi zaman now. Tempat duduk pun harus milih dekat yang dengan segenerasi.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Pantaslah Kompasiana membuat tema kolaborasi generasi. Artinya Kompasiana pun sedang membenahi kolaborasi antar generasi, sehingga ke depannya kolabarasi dari generasi zaman old dan generasi zaman now di Kompasiana harus bisa semakin nyata dan dapat berjalan beriringan. Kalau begitu, kompasianernya pun harus siap berkolaborasi kedepannya demi kemajuan bersama.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun