Tidak ada yang dapat menyangkal bahwa hidup yang lebih baik adalah kehidupan yang direncanakan. Pepatah orang bijak pun berkata, "Gagal merencanakan, sama artinya sedang merencanakan gagal".
Gagal merencanakan, Merencanakan gagal
Pertanyaannya, sudahkah saya dan Anda menjadi orang yang benar-benar merencanakan kehidupan? Masing-masing kita cukup menjawab pertanyaan tersebut dalam hati. Dan alangkah lebih baik jika menjadikannya sebagai bahan refleksi dan perenungan bagi kita masing-masing.
Tapi jika harus tetap menjawabnya, sejujurnya adakalanya saya tidak bisa merencanakan sesuatu dengan baik. Untuk itulah saya harus tetap berlatih merencanakan dan mewujudkannya. Serta tidak bosan-bosannya belajar dari para praktisi yang ahli dan sukses di bidang perencanaan.
Berlatih dan belajarlah dari praktisi yang ahli dan sukses di bidang perencanaan
Saya bersyukur, bahwa beberapa waktu lalu (Kamis, 13/7/) berkesempatan mengikuti acara nangkring AXA-Kompasiana di Hotel JS Lawunsa, Jl.H.R.Rasuna Said. Dalam acara tersebut, saya bisa belajar banyak hal tentang cara merencanakan dan mengelola keuangan.
Menariknya, acara tersebut diawali dengan sebuah permainan yakni Praxis. Praxis merupakan permainan seru dan sederhana yang di dalamnya terdapat simulasi tentang keuangan.
Tentu dalam berbagai situasi yang kita hadapi dalam permainan tersebut, kita bisa belajar tentang cara mengambil keputusan genting dalam situasi tertentu, mengambil keputusan dan pilihan yang tepat, merencakan masa depan layaknya sebuah kehidupan.
Dari permainan kita harus belajar cara mengambil keputusan dan merencanakan
Hingga diakhir permainan tersebut, kita sebenarnya diharapkan akan mampu menjawab sebuah pertanyaan besarnya, "Apakah Anda bisa mengelola keuangan untuk hidup yang nyaman di akhir permainan Praxis?"