“Sumber kekuatan baru bukanlah uang yang berada dalam genggaman tangan beberapa orang, namun informasi di tangan orang banyak.” – John Naisbitt.
Kebutuhan akan informasi bukanlah hal baru sebenarnya. Kebutuhan akan informasi tersebut, tentu sama umurnya dengan kehadiran manusia di muka bumi ini. Hanya pembeda setiap zamannya adalah kecepatan penyampaian informasi maupun media yang digunakan dalam penyampaiannya.
Di era keterbukaan informasi seperti sekarang, bahwa kecepatan dan media informasi tidak terlepas dengan kemajuan teknologi informasi. Dengan berbagai perkembangan teknologi seperti internet dan gadget menjadikan manusia semakin mudah dalam melakukan transfer informasi dan pengetahuan.
Kalau Alvin Toffler, futurolog AS, pernah mengatakan bahwa sesudah kejayaan pertanian dan industri, maka akan lahir gelombang ketiga, era informasi. Bahwa yang akan menguasai dunia adalah orang yang yang menguasai informasi. Jadi menurut saya, sepakat dengan pernyataan pembuka, bahwa sumber kekuatan baru bukanlah uang yang berada dalam genggaman tangan beberapa orang, namun informasi di tangan orang banyak. Lihat saja kenyataannya bahwa banyak bisnis teknologi informasi yang merajai abad 21 ini.
Bersamaan dengan kemajuan teknologi informasi, maka masyarakat pun memiliki kesempatan yang besar untuk ikut berkontribusi dalam menyebarkan berbagai informasi. Salah satu kelompok masyarakat tersebut adalah blogger.
Mungkin ditelinga pembaca sebutan blogger itu tentu tidak asing lagi. Kehadiran blogger setidaknya telah ikut meramakan era ini. Kalau di era sebelumnya media mainstream menguasai proses transfer informasi, maka di era ini para blogger tidak ketinggalan dalam hal itu. Tentu ini terjadi karena kemajuan teknologi dan kebutuhan informasi yang sangat tinggi serta butuhnya kecepatan penyampaiannya bagi masyarakat.
Nge-Blog itu Membahagiakan
Saya yakin, setiap orang memiliki cara untuk membahagiakan dirinya. Dan itu perlu! Sebab hati yang bahagia (gembira) bisa menjadi obat. Bahagia memang sulit diukur, tapi bisa dirasakan oleh si empunya. Bagi saya sendiri, wajib hukumnya kita harus menciptakan kegiatan yang membahagiakan, sebab dalam kehidupan, cukup banyak yang membuat kita lelah, bersedih, dan bahkan meratap. Dengan demikian kita wajib menyeimbangkannya dengan kebahagiaan.
Bagi saya ngeblog itu memberi keasikan tersendiri, secara otomatis pula hal itu dapat membahagiakan. Sebab dengan ngeblog, uneg-uneg dalam pikiran bisa dikeluarkan melalui tulisan. Hati dan pikiran pun menjadi lega. Kepala yang terlalu berat karena Ide-ide yang sudah lama bersarang akan menjadi ringan setelah tertuang dalam tulisan, bahkan kita pun tidak takut lagi ide-ide yang ada di kepala menguap begitu saja dan tak tahu kemana perginya.
Disamping itu, dari pengalaman-pengalaman yang kita alami, baik yang manis atau yang pahit sekali pun, tentu ada yang bisa bermanfaat atau menginspirasi orang lain. Sejatinya memang demikian, kita harus bisa bermakna bagi orang lain, minimal dari pengalaman yang kita tuangkan dalam tulisan di blog, dapat membuat orang lain terbangun dan memetik berbagai hikmah untuk dijadikan sebagai pembelajaran hidup. Kenyataannya, bukankah banyak orang yang bangkit dari keterpurukannya, kesedihannya, kegagalannya, setelah membaca kisah orang lain?
Nge-Blog Itu adalah Nilai Tambah
Pembaca mungkin pernah mendengarkan kalimat yang demikian, “Kalau ingin sukses, jadilah yang pertama, kalau tidak bisa, jadilah yang terbaik, kalaupun tidak bisa yang pertama dan terbaik, maka jadilah yang berbeda”.