Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Sudahkah Menemukan Passion-mu?

1 November 2016   16:09 Diperbarui: 1 November 2016   16:24 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://davesbikeblog.squarespace.com/blog/2016/3/14/passion.html

Manusia adalah mahluk yang berkarya (homo faber). Tapi kenyataannya tidak semua bisa berkarya maksimal. Mungkin kalau dipetakan, banyak faktor-faktor yang dapat menyebabkannya. Salah satunya adalah tidak menemukan passion.

Sebenarnya, apa sih passion tersebut? Mengapa kita perlu mengetahui passion kita? Dan, bagaimana memaksimalkan passion yang sudah ada dalam diri kita?

Beberapa hari lalu, saya menemukan sebuah video yang cukup inspiratif dan memotivasi. Video tersebut adalah video dari Gamal Albinsaid. Mungkin ini bisa menjawab seputar pertanyaan tentang keraguan dan kebingungan.

Gamal Albinsaid berkata bahwa passion itu sesuatu yang membuat anda begitu bergairah mengerjakannya dengan penuh kenikmatan. Membuat anda merasa begitu berdaya, membuat anda berkata dalam hati “ini gue bangat”. Membuat anda merasa adrenalian di puncak. Passion itu terlihat, dari cara anda bicara, berjalan dan menatap. Membuat anda terus memikirkannya dan tak sabar mengerjakannya. Ciri passion itu ada dua, pertama anda rela melakukannya walaupun anda tidak dibayar. Bahkan pada titik tertentu anda rela melakukannya walaupun anda harus membayar. Bayangkan jika anda bekerja di tempat yang tidak dibayar pun anda mau, tapi anda dibayar.

Karya besar dan mengagumkan itu lahir karena passion mu dilakukan dengan kesabaran yang panjang. Untuk menemukan passion kamu butuh keberanian, kepedulian, dan kejujuran pada dirimu. Tanyakan pada dirimu, apa sebenarnya yang kamu inginkan. Ini hidupmu bukan hidup orang lain. Tak usah peduli kata orang lain. Follow your passion, money will follow. Jangan korbankan passionmu hanya karena recehan rupiah. Jika kita mengejar passion kita, mengikuti passion kita, maka finansial hanyalah masalah waktu. Carilah pekerjaan yang bukan hanya membuat kita menghasilkan tapi juga terasa membahagiakan.

Setelah menyaksikan video tersebut saya berpikir dan berefleksi kembali. Saya pun mulai bertanya. Apakah aktivitas yang saya lakukan selama ini adalah passionku? Apakah yang saya kerjakan dapat menggairahkanku, membuat lebih berdaya, atau membuatku terus memikirkan dan tak sabar mengerjakannya?

Hingga menyelesaikan perenungan tersebut, saya menyimpulkan bahwa menulis adalah satu passion yang kuat dalam diriku yang saya geluti dua tahun terakhir. Ternyata kenikmatan dalam menulis awalnya tidak memikirkan hasil yang ingin saya perolah. Tapi lebih kepada sesuatu kegiatan yang dapat membahagiakan. Seperti yang telah diungkapkan oleh Gamal Albinsaid pada video singkat tersebut.

Bahkan diluar dugaan, ternyata passion yang saya kerjakan selama ini ternyata dapat mengahasilkan. Jadi bukan semata untuk kebahagiaan diri, tetapi juga berkat bagi orang lain. Sebab tulisan-tulisan saya ternyata dapat mempengaruhi orang lain juga untuk menulis, bahkan ada yang merasakan termotivasi dan terinspirasi.

Disamping itu, melalui dunia tulis menulis, saya juga mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi daerah lain (travelling), bertemu dan berbagi ilmu dengan orang-orang dari berbagai keahlian, memperluas persahabatan, tidak lupa menambah pemasukan bagi keuangan keluarga. Itulah nikmatnya ketika melakukan passion yang kita miliki, disamping membahagiakan diri sendiri dan orang lain juga menguntungkan secara finansial.

Bagaimana dengan anda? Sudahkah menemukan passionmu? Jika belum tetaplah bersemangat menggali dan jangan pernah berputus asa. Atau silahakan berkunjung ke FWD Life, barangkali di sana ada ide dan inspirasi.

Salam

Akun Facebook II Twitter

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun