Mohon tunggu...
Thuluw Muhlis Romdloni
Thuluw Muhlis Romdloni Mohon Tunggu... lainnya -

Bukan penulis, hanya orang narsis dan numpang eksis :D www.senjasagarmatha.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Wajah Gaza dan Syria di Film The Hunger Games: Mockingjay Part 1

14 Desember 2014   02:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:21 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1418472647911836578
1418472647911836578
Wajah Gaza (sumber: Reuters-Suhaib Salem)

Suara bedebam pecah ke langit. Api membumbung mengurai asap hitam tebal. Melihat itu, Katniss tergugu, tak bisa berbuat banyak demi menyelamatkan orang-orang di Rumah Sakit Darurat. Lagi-lagi saya terlempar ke Gaza, ke Syria. Para penjajah dan perusuh memiliki rekam jejak yang sama. Mengebom orang-orang yang tengah berlindung. Tanpa ampun. Tak peduli ribuan anak kecil mati terbakar, ribuan wanita dan lansia terpanggang.

Duh Gusti.

Saya lantas membenak, apakah cuma saya yang terlintas Gaza atau Syria atau negeri-negeri teraniaya lain saat menyaksikan adegan The Hunger Games: Mockingjay itu. Saya juga membenak, apakah Suzanne Collins (tentu juga sang sutradara Francis Lawrance yang menuangkan isi novel dalam bentuk visual) sengaja menggambarkan adegan tragis dalam novelnya untuk mengingatkan orang-orang tentang “negeri-negeri teraniaya”. Menurut informasi, si penulis novel memang terinspirasi  salah satu tayangan televisi tentang invansi Amerika ke Irak sehingga ia menulis novel dengan aroma  semacam ini. Jika saja “tujuannya” memang itu, semoga banyak diantara jutaan penonton di seluruh dunia yang menyadari, bahwa di dunia nyata, ada tanah-tanah senasib Distrik 12 atau Distrik 8. Tanah yang dibasahi tangis, tanah yang disirami darah, tanah yang dirampas daripadanya nafas kemerdekaan dan keadilan.

14184727392046092665
14184727392046092665

Seorang perempuan menatap pilu puing dan reruntuhan di tanahnya (sumber: Eloisa d’Orsi)

Dari sana, semoga akan tergugah untuk membuka mata. Menyululut api kemanusiaan. Sehingga akan terlihat mana yang benar dan mana yang salah. Mana yang harus dibela dan mana yang harus dikecam. Saya rasa, dengan keyakinan apapun, manusia selalu memiliki mata hati yang bersih. Mata hati yang mampu menyingkirkan segala belenggu, yang berbisik jujur, yang berpandangan jernih.

Ah, mungkin beginilah kesan saya menyaksikan The Hunger Games: Mockingjay part 1. Dan kesan setiap orang pasti bermacam-macam usai menonton. Yang tak punya kesan pun pasti juga ada ya. Itu tuh, yang tidur sepanjang film main :-)

The last—agak sedikit keluar dari jalur—film ini memiliki sisi istimewa; satu diantaranya adegan Katniss menyanyi lagu The Hanging Tree. Suka banget! Tapi ada juga sih satu-dua adegan yang saya keluhkan. Tapi ogah saya share di sini. Temukan saja sendiri.

Salam Akhir Pekan.

*Film ini saya beri rating 8/10

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun