Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Cara Menyiasati Maskapai yang Sering Menukar Boarding Gate

12 Agustus 2024   12:37 Diperbarui: 27 Oktober 2024   13:05 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-- Suasana Terminal 1 Kuala Lumpur International Airport. Per 1Agustus 2022.(Shutterstock/Markus Mainka via Kompas.com)

DUNIA TRAVELING kadang menyenangkan dan kadang juga menyebalkan. Pembaca pasti sering mengalami berbagai peristiwa saat berurusan dengan airline. Tidak perlu saya sebutkan di sini, karena sederet peristiwa sering terjadi mulai dari pemesanan tiket, notifikasi perubahan jadwal, pembatalan penerbangan, dan lain sebagainya, termasuk penukaran "boarding gate."

Akhir pekan lalu, saya kembali mengalaminya sendiri saat melakukan perjalanan Kuala Lumpur-Jakarta. Setelah melakukan proses check-in di Kuala Lumpur International Airport (KLIA), Sepang, tertera di boarding pass Gate C-24. Artinya Blok C pintu 24. 

Bangunan Gate C-24 jauh dan harus menggunakan connecting bus. setelah hampir satu jam menunggu di area gedung C pintu 24, tiba-tiba muncul informasi di layar monitor, gate bertukar ke H-10 (new gate). Artinya saya harus kembali ke bangunan utama dan tentunya harus menggunakan connecting bus, karena beda gedung.

Para penumpang banyak yang ngamuk. Benar juga penumpang meluahkan ketidakpuasan, karena harus pindah ke gedung yang berbeda yang jaraknya tidak bisa ditempuh dengan berlari, apalagi jalan kaki. Akan sangat menyusahkan bagi difabel atau lansia, baik yang berkursi roda ataupun tidak. Intinya, insiden menukar pintu keberangkatan, sangat tidak menyenangkan.

Namun saya mencoba tenang walau saya tahu bahwa saya harus bergegas cepat ke tempat bus yang cukup jauh, agar bisa mencapai gedung Blok H tempat pesawat yang akan saya tumpangi, bersandar. 

Saya coba mengukur situasi bandara, jarak tempuh, dan sisa waktu sebelum boarding time. Alhamdulillah walau sedikit berlari, saya tiba di Gate H10. Penumpang lain juga banyak yang baru sampai dengan wajah kesal sambil ngomel.

***

King Abdul Aziz International Airport.(Dokumentasi pribadi)
King Abdul Aziz International Airport.(Dokumentasi pribadi)

Beberapa hari kemudian, saat akan kembali dari Soekarno Hatta International Airport, Jakarta juga demikian, maskapai penerbangan secara tiba-tiba menukar boarding gate. Walau dalam satu gedung terminal yang sama, yakni dari pintu 3 ke pintu 5, namun tentu cukup membuat para calon penumpang yang sudah lama menunggu di ruang tunggu pintu 3 untuk buru-buru bergegas ke pintu 5.

Kejadian semacam itu sudah sangat sering terjadi. Namun kita tidak boleh memandang remeh, karena bisa berakibat fatal, seperti yang dialami seorang penumpang saat saya menaiki Cathay Pacific dari Hongkong ke Kuala Lumpur. Gara-gara airline menukar boarding gate, dia gagal terbang, karena tidak sanggup bergegas dengan cepat untuk mencapai new gate.

Dalam kasus ini, pasti airline merasa sudah memberikan pengumuman, baik lisan lewat pengeras suara, maupun secara tertulis melalui monitor di pintu asal. Namun penumpang kadang sering merasa aman tidak mengecek kemungkinan terburuk. Penumpang akan mendekat 30 menit sebelum waktu boarding.

Tanpa menyalahkan pihak manapun, mari kita siasati beberapa hal, agar perjalanan kita tetap lancar walupun terjadi kasus penukaran boarding gate.

***

Berikut lima hal yang perlu diperhatikan oleh sesiapa saja yang sering bepergian menggunakan pesawat udara supaya tetap bisa terbang denga aman walau terjadi penukaran pintu keberangkatan, sbb:

Pertama, apabila check in terlalu awal, misalnya 3 jam sebelum boarding time, kita harus secara berkala mengecek layar monitor terdekat untuk mengecek jadwal serta pintu keberangkatan. 

Kadang petugas mengikuti jadwal asal, padahal pesawat belum bersandar. Bisa saja saat pesawat akan mendarat, diperintahkan untuk bersandar di pintu lain, sehingga berakibat pada penukaran gate. 

Kedua, apabila sampai di area pintu ruang tunggu yang kita tuju, pastikan memeriksa dengan baik layar monitor, apakah kode dan nama pesawat terbang serta negara tujuan sudah tertera di layar monitor. Kalau belum, berusahalah untuk bertanya ke petugas terdekat.

Ketiga, hedaknya minimal 45 menit sebelum jadwal keberangkatan, harus mengecek kembali layar monitor untuk mengantisipasi terjadinya penukaran pintu keberangkatan.

Keempat, apabila terjadi penukaran gate secara tiba-tiba, maka bergegaslah untuk mencapai boarding gate baru yang ditentukan.

Kelima, apabila kita baru tau ketetapan penukaran gate dalam 30 menit sebelum waktu penerbangan yang kita rasa akan susah mencapai tempat baru yang ditentukan, maka laporlah ke petugas di pintu lama agar mereka bisa melaporkan keberadaan kita ke petugas di pintu baru, supaya kita bisa ditunggu.

Demikian, terima kasih.

KL: 12082024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun