BERGABUNG dengan dunia kerja, perlu memiliki visi dan misi kerja yang jelas untuk maju dan berkembang. Hal ini harus disesuaikan dengan visi dan misi institusi kerja yang seseorang itu bekerja. Semua itu merupakan konsekuensi yang perlu dijalani dan dikembangkan.
Permasalahan yang sering terjadi, ketika seseorang itu sekolah atau kuliah, orang ingin bekerja, ketika sudah kerja, tidak tahan karena tidak kondusif dan ingin berhenti. Kalau menganggur, tentu lebih parah lagi, karena hidup tidak teratur dan pemasukan tetap akan berhenti.Â
Maka muncullah keterpaksaan dan bekerja ala kadar untuk mengisi waktu, sekaligus menjaga status untuk sekadar memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Terkait dunia kerja itu pilihan, bisa menjadi karyawan atau menciptakan pekerjaan sendiri. Keduanya memiliki konsekuensi kelebihan dan kekurangan masing-masing.Â
Kata orang, enak berniaga sendiri, karena kita yang menjadi bos sekaligus karyawannya. Jadi kitalah yang mengatur segala-galanya tanpa ada tekanan dari pihak lain.Â
Sebenarnya berniaga juga tidak semudah orang pikir, karena banyak hal yang harus diketahui terkait perniagaan, mulai dari memperoleh bahan baku, proses produksi, kualitas dan kuantitas barang, marketing, harga, pendistribusian, dan barang rusak, hingga masalah potensi untung rugi.
Kalau ingin praktis, ya berkarier di dunia kerja. Selama kita rajin dan disiplin, tiap bulan pasti akan mendapat gaji, dan selama bisa berprestasi, pasti karir akan meningkat naik. Suatu hal yang sering terjadi dalam institusi kerja adalah adanya fenomena quite quitting dan quiet firing.Â
Karyawan Toksik
Di dunia kerja akan dapat melihat berbagai jenis karyawan. Ada yang adem ayem bekerja sesuai tupoksi dan dapat gaji. Karyawan sepeti ini biasanya datang dan pulang sesuai jadwal. Memang tampak berdisiplin, tetapi tidak mau bekerja melakukan kontribusi yang lebih dari tupoksinya.