Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cerita Hari Kedua Jambore Nasional XI, Tenda Kebanjiran Mengungsi ke Pendopo

17 September 2022   14:14 Diperbarui: 18 September 2022   11:37 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesuai menunaikan fardu Subuh, kami segera membongkar tenda di Kempi 1 RA Kartini untuk segera pinda ke Kempa 1 Pangeran Antasari. Pagi yang cerah, tak lama setelah membangun tenda dan juga dapur, kami semua bersiap-siap menyiapkan segala keperluan kontingen. Maklum sore harinya diprediksikan hujan. 

Selama dua hari berturut-turut dari sore hingga malam, Bumi Perkemahan Cibubur diguyur hujan lebat. Akibatnya tenda kebanjiran. Pakaian basah, karena air rembesan tak mampu tertahan oleh lapisan atas tenda. Demikian juga luapan air dari tanah yang tergenang air, tak mampu dihadang oleh alas tenda. 

Kami dan juga kontingen lain, banyak yang terpaksa mengungsi ke pendopo Kempa Pengeran Antasari untuk tidur dengan beralaskan terpal. Alhamdulillah, kami diberi pinjaman terpal oleh Ka Nurhadi seorang pengurus Kwarnas yang bertugas di Kempa 1 Pangeran Antasari.

Demikian juga halnya dengan tenda regu putri Gudep KBRI Kuala Lumpur yang kondisinya bahkan lebih parah tergenang air. Mereka juga terpaksa mengungsi ke pendopo Kempi R.A. Kartini bersama kontingen lainnya yang kawasan kemah mereka terpapar banjir.

Malam itu, kami Gudep KBRI Kuala Lumpur, baik regu putra maupun putri  tidak bisa masak seperti biasa. Makan malam harus beli di warung yang ada di dalam Bumi Perkemahan. Semua warung makan penuh sesak oleh peserta Jambore yang tidak bisa masak di tenda masing-masing, karena kondisi penuh air. 

Pada malam itu, situasi bangunan pendopo di semua kawasan, penuh dengan anggota kontingen yang tenda mereka kebanjiran. Bangunan-bangunan lainnya yang bisa dimanfaatkan untuk berlindung, juga penuh sesak. Bahkan ada yang mengungsi ke kawasan MCK sambil bersih-bersih.

Panitia Jambore XI telah membangun ratusan bangunan MCK dengan ribuan jumlah kamar mandi dan toilet. Air bersih juga tersedia dengan baik tanpa ada isu kekurangan MCK dan juga persediaan air bersih. Kondisi ini jauh lebih baik dari Jambore ke-X pada tahun 2016 silam yang sangat minim MCK dan ketersediaan air bersih.

Keesokan harinya, saya dan peserta kontingen dari daerah lain yang tidak mengikuti kegiatan rutin, mengisi waktu untuk menjemur pakaian yang basah akibat banjir. Syukur dokumen penting seperti paspor dan lainnya dapat diamankan. Begitu juga laptop masih bisa diselamatkan walaupun layarnya sempat masuk air.

Pengalaman seru ini akan senantiasa terekam dengan baik dan menjadi memori tersendiri dalam bidang kepanduan. Semoga kedepan, Kwarnas dapat membangun tapak kemah seukuran tenda secara permanen, sehingga bila terjadi hujan deras, akan lebih aman dari rembesan air di bawah tenda.[]

KL: 17092022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun