Keenam:Â Pemodelan multilevel. Di sini, variabel independen dikumpulkan pada tingkat pengukuran bertingkat yang berbeda (misalnya, pengurus OSIS melakukan kegiatan di dalam ruang kelas yang ada di sekolah) digunakan untuk memprediksi variabel dependen pada tingkat pengukuran yang sama atau lainnya.
Oleh karena itu, pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian sebaiknya memenuhi unsur-unsur berikut:
Pertama: Apa yang terjadi dan apa yang sebenarnya terjadi. Kriteria ini sangat penting untuk mengetahui kejadian sebenar dari apa yang diteliti. Dalam hal ini bagaimana peneliti mampu membuat framing isu untuk diformaulasikan dalam model penelitian yang efektif dan efesien.
Kedua: Apa yang diperlukan dan apa yang tersedia. Unsur pertanyaan ini penting bagi peneliti untuk dapat melakukan persiapan yang matang sebelum terjun ke lapangan. Pertanyaan tersebut akan menentukan pola rumusan masalah sesuai dengan objek penelitian.
Ketiga: Apa yang diharapkan dan apa yang bisa dicapai. Peneliti dan juga objek (responden) yang diteliti pasti memiliki harapan-harapan tertentu. Oleh karena itu hendaknya dapat dipastikan ketercapaian yang diharapkan.
Model penelitian yang baik mengandungi jenis pertanyaan yang mempunyai nilai penelitian, membawa kepada hasil yang asli, menyatakan keterkaitan antar setiap variabel yang diteliti, mengarah kepada permasalahan yang dapat diuji, pertanyaan yang seterusnya menimbulkan pertanyaan untuk digali secara objektif, dan pertanyaan yang memiliki fisibilitas untuk dipecahkan (tidak buntu).
Dari semua bentuk atau model pertanyaan yang bisa diangkat, maka peneliti akan mampu memformulasikan rumusan masalah yang baik untuk menghasilkan riset yang objektif dan berkualitas. Bahkan untuk pengembangan riset-riset serupa oleh peneliti selanjutnya atau pemangku kebijakan seperti pemerintah daerah dan pusat.[]
KL: 30072022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H