Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini Alasan Orang Tak Ingin Menerima Perubahan

13 Juli 2022   17:09 Diperbarui: 13 Juli 2022   17:58 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PERUBAHAN itu pasti. Masalahnya ada perubahan yang diinginkan dan yang tidak diinginkan. Perubahan ke arah kebaikan dan kemajuan, tentu pasti banyak yang menginginkannya. Namun banyak juga yang tidak ingin menghadapi perubahan yang lebih maju, karena sudah merasa nyaman dengan pola lama (confort zone).

Dalam ilmu sosial, perubahan dapat diartikan sebagai suatu pergeseran nilai dari satu titik menuju satu titik tertentu, baik yang diinginkan maupun yang tidak diinginkan. Berdasarkan keterangan tersebut, berarti perubahan bisa dalam konteks positif atau negatif.

Perubahan yang terjadi di sebuah instansi kerja, pasti berkaitan erat dengan adanya peningkatan/penurunan volume kerja, perubahan peran dalam organisasi atas kebijakan tertentu. 

Dalam mensikapi perubahan, pemimpin organisasi harus membangun komuniasi yang baik dalam organisasi supaya tidak terjadi penentangan yang membuat organisasi menjadi mandeg karena perubahan organisasi akan menghadapi berbagai tantangan (resistensi) dari setiap unsur organisasi sebagai bentuk penolakan untuk berubah.

Jenis dan Bentuk Perubahan

Pertama, perubahan internal (pada diri individu/internal perusahaan)

Kedua, perubahan eksternal (memiliki dampak keluar)

Ketiga, perubahan lambat (evolusi) yang dapat ditangani dengan mudah dan tidak merubah struk kerja yang besar.

Keempat, perubahan cepat (repolusi) menyebabkan perubahan sistem-sistem dasar dan tatanan kerja sehingga menyebabkan perubahan kebijakan secara total.

Faktor Terjadinya Penolakan Terhadap Perubahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun