Bagi saya, pengertian sederhana dari manajemen itu bagaimana mengurus sesuatu, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hasil, dan evaluasi.Â
Hasil akan berbeda dari waktu ke waktu atau yang dicapai leh setiap orang, karena tergantung dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Semua ini adalah seni dan menjadi ilmu pengetahuan.
Seperti yang kita ketahui bahwa ilmu manajemen merupakan rumpun ilmu sosial yang mempelajari perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari, menyangkut semua aspek kehidupan yang bisa dikatakan aktivitas dari bangun tidur hingga tidur kembali, menyentuh segala urusan sosial,Â
dari kelompok masyarakat pada stratifikasi rendah hingga statifikasi paling tinggi, serta membahas urusan personal hingga kelompok besar seperti negara bangsa.
Manakala manajemen itu sendiri merupakan kemampuan pengelolaan diri individu dan kelompok dalam segala bentuk kegiatan seharai-hari sehingga hidup menjadi teratur dan lebih baik.Â
Demikian juga bisa diartikan suatu proses yang terdiri dari satu rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengelolaan, kontrol dan pengarahan dalam struktur organisasi dengan menggunakan seluruh sumber daya yang ada dalam menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Membahas masalah manajemen dan ilmu manajemen sangatlah menarik.Â
Namun demikian, supaya lebih terarah dalam melihat perkembangan ilmu manajemen, dapat dilihat melalui tiga paradigma besar, yakni: positivisme, konstruktivisme, dan pragmatism yang menjadi teori dominan dalam mengembangkan ilmu manajemen.Â
Masalahnya untuk menentukan paradigma yang lebih sesuai untuk digunakan dalam mengembangkan disiplin ilmu manajemen, maka alangkah sebaiknya menguraikannya satu per satu dengan memulai dari sejarah perkembangannya, sbb:
Lahir dan berkembangnya ilmu manajemen pada awal abad ke-18, dikaitkan dengan beberapa tokoh aliran klasik terkenal adalah: Robert Owen, Henry Fayol, Frederick W Taylor, dan juga beberapa tokoh utama lainnya.Â
Frederick W. Taylor pada tahun 1886 melakukan kajian yang disebut "Time and Motion Study" yang kemudian lahirlah konsep teori yang kita kenal dengan teori efisiensi dan teori efektivitas.Â
Berdasarkan keterangan tersebut, dipahami bahwa masa-masa itu merupakan titik awal lahirnya manajemen sebagai ilmu dengan beberapa ciri keilmuan, sebagai berikut:Â
(1). Adanya kelompok manusia, yang terdiri atas dua orang atau lebih. (2). Adanya kerjasama kelompok. (3). Adanya kegiatan atau usaha tertentu. (4). Adanya tujuan atas usaha yang dilakukan oleh sekelompok manusia.Â
Sejak abad pencerahan, diketahui ada empat paradigma yang dikembangkan hingga era globalisasi sekarang ini, yaitu: positivism, post-positivism, critical theory, dan constructivism.Â
Tentu paradigma-paradigma tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing saat pengimplementasiannya, baik itu aliran ilmu manajemen klasik, aliran manajemen hubungan manusiawi, dan aliran manajemen modern.[]
Semoga berkenan dengan cacatan singkat ini.
KL: 06072022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H