SAYA terkesan dengan pola bisnis Uniqlo yang melihat potensi Sumber Daya Manusia (SDM) secara sama rata. Maka dari itu, Uniqlo dinilai sangat humanis. Perusahaan-perusahaan ritel lainnya juga demikian, seperti Carrefour, dll.
Dalam mengamalkan konsep Blue Ocean Strategy (BOS), Uniqlo yang bergerak dalam bidang industri pakaian, tidak diragukan lagi kepiawaiannya, bahkan semakin diterima pasar, karena menghargai golongan difabel. Saya ambil tiga hal yang menarik, sbb:
Pertama: Pemberdayaan karyawan difabel
Di Malaysia, perusahaan ini akan merekrut warga difabel dengan ketentuan masih layak bekerja dan memiliki semangat untuk maju. Sikap Uniqlo sudah jelas dapat mengurangi angka pengangguran dalam masyarakat sekitar karena kebanyakan perusahaan tidak mau menerima karyawan difabel. Sikap umumnya perusahaan tentu menyebabkan pengangguran yang tinggi.
Kedua: Konsep charity
Uniqlo selain berdagang juga menerima sumbangan baju bekas layak pakai dari masyarakat sekitar untuk disumbangkan kepada pihak yang membutuhkan atau baju bekas untuk didaur ulang. Dengan demikian, Uniqlo berhasil mengambil simpati masyarakat dan sekaligus sebagai umpan pelanggan untuk datang ke pusat-pusat ritel Uniqlo.
Ketiga: Menghargai kearifan lokal
Walaupun perusahaan asing yang memiliki standar dari negara asal, tetapi Uniqlo cenderung menghargai tradisi masyarakat setempat dengan membuat inovasi-inovasi produk pakaian sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Tiga hal tertsebut cukup uniq dan berhasil menciptakan kebijakan baru yang pro masyarakat. Hal ini membuat Uniqlo berjaya mengembangkan bisnis dan yang paling penting diterima oleh masyarakat setempat.[]
Semoga bermanfaat.
KL: 03072022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H