Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Strategi Bertahan di Tengah Badai Menggulung Bisnis Start Up

8 Juni 2022   20:30 Diperbarui: 10 Juni 2022   19:51 2104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Barteritonline.com

LIMA tahun terakhir, usaha start up menjadi magnet bisnis yang sangat menjanjikan. Banyak pegawai negeri dan swasta yang memilih berhenti demi beralih ke usaha start up. Kini situasi malah berbalik, justeru terjadi PHK besar-besaran dalam bisnis yang diharapkan membantu masyarakat meningkatkan daya saing ekonomi di era disrupsi. 

Diakui atau tidak, pandemi Covid-19 tentu mempengaruhi performa perusahan, apalagi itu start up yang bisa dikatakan seumur jagung. Maka dari itu, ketika pandemi berakhir pun, justeru muncul fenomena kolapsnya usaha bisnis yang identik dengan bisnis digital ini. 

Banyak yang menyalahkan Covid-19 dan juga konflik Rusia-Ukraina. Memang bisnis global tak lepas dari situasi dunia. Namun masalah kekuatan pondasi bisnis itu sendiri, menjadi penentu dari segalanya. Bisnis start up cepat tumbuh bak jamur di musim hujan tetapi cepat juga layu bak jamur di musim kemarau.

Untuk mengatasi permasalahan kemunduran organisasi kerja dan dapat memtahankan perusahaan, tentu perlu menerapkan strategi bertahan (survival). Beragam strategi bertahan yang dapat dilakukan oleh perusahaan yang harus disesuaikan dengan situasi internal dan ekternal lingkungan perusahaan itu berada.

Usaha bisnis bisa dikatakan pasti pernah mengahadapi situasi pasang surut, baik manajemen maupun produktivitas. Akibatnya tak sedikit yang menimbulkan konflik, baik internal antar jenjang dalam perusahaan maupun eksternal antara perusahaan dengan stakeholders dan juga pasar global. 

Lippit and Schmidt (1967) menyadarkan kita tentang pola evolusi yang biasanya dialami oleh hampir segala jenis usaha bisnis. Menurutnya, umumnya usaha bisnis akan mengalami fase evolusi, yaitu lahir, berkembang, dan mati.

Siklus tersebut disempurnakan oleh Larry Greiner (1972) yang menyatakan bahwa tahap siklus evolusi sebuah organisasi kerja adalah empat tahap, yaitu tahap lahir, tahap perkembangan, tahap perkembangan ulang, dan tahap mati. 

Oleh karena itu, bila organisasi ingin senantiasa berkembang besar dan kuat, maka strategi dan kebutuhan organisasi harus dapat dicapai dan diuapayakan berjalan dengan baik. 

Masih terkait tumbuh kembangnya sebuah organisasi kerja, bahwa organisasi tersebut merupakan bentuk respon atas upaya memenuhi hasil yang ingin didapatkan oleh anggota atau karyawan.

Organisasi akan bermunculan seiring dengan berkembangnya teknologi baru dimana kebutuhan organisasi terpenuhi, sebaliknya organisasi akan berubah atau bahkan mati ketika apa yang mereka produksi tidak lagi dibutuhkan atau apa yang mereka dapatkan tidak lagi bisa memenuhi kebutuhan organisasi.

Eksistensi organisasi merupakan bentuk respon kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, faktor eksternal lingkungan sekitar atau pasar sangat berperan penting terhadap maju mundurnya sebuah organisasi kerja, terutama organisasi yang berorientasi profit. 

Sangat penting bagi sebuah organisasi dapat menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan lingkungan jika ingin tetap bisa bertahan lama. 

Oleh karena itu diperlukan usaha dan komitmen semua unsur dalam organisasi untuk selalu melakukan monitoring dan evaluasi terhadap berbagai perubahan lingkungan dan melakukan perencanaan optimal dalam kinerja memenuhi kebutuhan pasar sesuai tujuan pendirian organisasi.

Dok. Barteritonline.com
Dok. Barteritonline.com

Untuk mengatasi permasalahan kemunduran organisasi dan dapat mempertahankan survival, ada beberapa strategi yang sudah diterapkan yaitu:

a). Strategi diferensiasi

Strategi ini memperkuat nilai tambah dari produk atau jasa yang dihasilkan terlihat unik dan unggul sehingga menarik minat pasar.

b) Strategi kepemimpinan biaya

Maksudnya pimpinan organisasi senantiasa melakukan pengawasan atas segala biaya yang dikeluarkan. Tujuannya untuk menjamin efisiensi organisasi secara intensif terhadap semua keperluan aktivitas bisnis .

c) Strategi ceruk pasar

Untuk perusahaan tertentu terutama perusahaan kecil, harus jeli melihat peluang yang belum dijamah oleh perusahaan lain, sehingga pelaku usaha kecil bisa leluasa memasarkan produk di tengah persaingan pasar global.

Ketiga strategi tersebut sangat penting untuk diperhatikan bila pelaku bisnis ingin mempertahankan usahanya dengan baik, terutama bagi bisnis start up.

Semoga bermanfaat. 

KL 07062022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun