Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kekeliruan Atasan yang Menganggap Karyawannya Bekerja Hanya Demi Uang

10 April 2022   12:18 Diperbarui: 12 April 2022   19:18 1998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: JJ Adibrata/commons.wikimedia.org via Repro image

Banyak orang bilang segala sesuatu tidak selalunya bisa diukur dengan uang. Jangan sampai kita semena-mena kepada orang lain hanya gara-gara materi.

Dalam dunia kerja, orang bekerja tentu untuk mendapatkan upah yang setimpal dengan kerja berdasarkan kesepakatan antara majikan dengan pekerjanya. Namun demikian ada hal lain yang majikan sering sekali sepelekan, antara lain:

Pertama: Melihat karyawannya total untuk mencari uang. Anggapan keliru yang perlu diluruskan, karena banyak juga karyawan berhenti kerja walaupun gajinya besar. 

Dalam hal ini, majikan perlu membangun komunikasi yang baik dan profesional, bukan selalu menyalahkan dan menjelek-jelekkan anak buah yang telah memberikan dedikasi kerja untuk kepentingan bersama.

Kedua: Peningkatan kompetensi dan keterampilan kerja karyawan. Perusahaan harus senantiasa memberikan pelatihan dalam rangka peningkatan kompetensi kerja karyawan sehingga benar-benar dapat mengedepankan efesiensi organisasi berdasarkan asas pemanfaatan sumber daya yang ada.

Ketiga: Minim penghargaan banyak tuntutan. Seringnya majikan hanya menuntut kinerja yang baik dengan hasil yang maksimal tanpa memikirkan peningkatan keterampilan kerja karyawan. 

Ketika dunia kerja sudah semakin maju dan berkembang pesat, sementara kemampuan karyawan tidak ikut meningkat, maka tentu perusahaan akan tidak mampu bersaing di dunia global.

***

Organisasi yang baik apabila pimpinan dan anggota memiliki visi dan misi yang sama dalam mencapai tujuan bersama. Untuk itu, baik manajer dan karyawan dalam sebuah perusahaan harus selalu diberikan pelatihan kerja sesuai pekembangan pasar sehingga hubungan atasan dan bawahan benar-benar terintegrasi dan berjalan dengan baik.

Metode pelaksanaan pelatihan bisa dalam bentuk in house training, seperti rotasi dan asistensi atau beberapa model lainnya dan juga off house training, seperti kegiatan pelatihan kerja atau workshop di luar waktu kerja. Pelatihan yang sesuai akan sangat bermanfaat bagi peningkatan kinerja dan motivasi karyawan.

Metode workshop atau pelatihan keterampilan kerja yang berdasarkan tingkat keperluan perusahaan dan karyawan. Alasannya bahwa sering sekali sebuah institusi atau perusahaan yang mengadakan pelatihan bagi karyawan hanya sebatas melaksanakan program kerja saja semata atau lain yang diperlukan oleh karyawan lain pula materi yang disuguhkan dalam pelatihan. 

Menurut hemat saya, metode pelatihan langsung di tempat kerja dengan cara memberikan contoh kerja dari atasan kepada karyawan akan lebih efektif, karena berlangsung setiap hari secara berkesinambungan. 

Dalam berbagai catatan disebutkan bahwa contoh yang baik yang diperoleh oleh bawahan lebih efektif berbanding kegiatan pelatihan dalam bentuk workshop sekalipun.

Potensi SDM dalam sebuah perusahaan harus senantiasa dibina dan dikembangan dengan berbagai cara, termasuk coaching and counselling, bukan justeru sebaliknya sehingga terjadi kondisi career plateau. Pengembangan dan pelatihan SDM dalam sebuah perusahan bertujuan untuk membantu karyawan mengembangkan kemampuan kerjanya secara personal dan organisasi.[]

Penghargaan lain bisa dalam bentuk memberikan promosi jabatan lain atau tugas khusus tambahan sehingga secara kerja bisa lebih produktif dan secara finansial juga bisa meningkatkan income atau take home pay. Intinya banyak metode yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menghargai kinerja karyawan.

Karyawan memang membutuhkan uang, toh harapan itu merupakan hak atas jerih payah mereka bekerja, namun atasan perlu memperhatikan nilai-nilai lain dalam memimpin, supaya karyawan merasa diakui dan dihargai. Dengan demikian, motivasi kerja karyawan tetap terjaga dengan baik.[]

Semoga bermanfaat.

KL: 10042022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun