Apakah berbeda pola manajemen SDM dalam organisasi modern dengan organisasi konvensional?
Secara umum Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dapat dirumuskan sebagai bentuk pengelolaan pengembangan unsur insani dalam setiap posisi dan tanggung jawab pada struktur sebuah organisasi, khususnya organisasi formal.
Sebuah organisasi dalam dunia kerja masyarakat modern sangat identik dengan pola pembagian kerja dan sistem birokrasi. Posisi dan tanggung jawab akan mengatur tugas setiap unsur dalam sebuah organisasi, baik itu level manajerial maupun staf biasa.Â
Sebenarnya dalam kelompok organisasi konvensional juga dikenal pembagian kerja, namun tentu sering timpang tindih, karena profesionalisme belum begitu dipegang teguh.
Karena adanya pembagian kerja yang jelas, maka setiap unsur menjadi penunjang antara satu sama lain. Maka dalam hal inilah pentingnya manajemen sumber daya manusia dalam sesebuah organisasi tersebut.
Jadi konsep pengelolaan SDM dapat dilihat dari perspektif berikut: rekrutmen, ketepatan penempatan posisi dan tugas, pengembangan kompetensi kerja, mengutamakan komunikasi dan koordinasi, serta mengamalkan reward and punishment.
Manajemen SDM merupakan mekanisme pemberdayaan sumber daya yang ada dalam sebuah organisasi/perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu. Sumber daya manusia menjadi kunci berkembangnya sesebuah organisasi formal dalam masyarakat moden. Untuk itu, organisasi perlu melakukan beberapa hal, sbb:
Pertama:Â Rekrutmen anggota/staf sebaiknya sesuai dengan kualifikasi atau bidang keahlian. Yang paling penting sesuai keperluan atau tujuan organisasi/perusahaan sehingga pengaturan posisi dalam struktur/pembagian tugas dalam sebuah organisasi juga perlu sesuai bidang minat dan keahlian.
Kedua:Â Melakukan program pengembangan kompetensi anggota sesuai kebutuhan publik dan perkembangan zaman.
Ketiga:Â Membangun komunikasi dan koordinasi yang sehat antar semua staf/karyawan, baik secara vertikal maupun horizontal.
Keempat: Motivasi yang berkesinambungan. Tanpa SDM yang bagus, sebuah organisasi tidak akan mampu berkembang dan bertahan lama.
Kelima:Â Reward and punishment harus berjalan seimbang sebagai bentuk evaluasi dan motivasi karena dua ini berbeda pola pelaksanaannya tetapi memiliki tujuan yang sama.Â
Jangan sampai karyawan selalu dituntut produktif tanpa peningkatan kompetensi kerja. Demikian juga jangan sampai memperhatikan kesalahan yang dibarengi punishment tetapi reward materi dan non materi atas prestasi kerja jarang diberikan.
Membedakan pola manajemen SDM antara organisasi modern dengan rganisasi konvensional  bukan melulu pada meknisme pembagian kerja, tetapi banyak hal yang memberikan nilai plus minus yang tidak serta merta organisasi modern lebih baik dalam mengelola SDM berbanding organisasi konvensional.Â
Semoga bermanfaat.
KL: 07042022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H