Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Secercah Harapan Palestina Lewat Reema Dodinher

20 Januari 2021   20:02 Diperbarui: 29 Maret 2022   10:38 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Reema Dodinher kini menjadi buah bibir masyarakat dunia, terutama masyarakat muslim. Namanya sontak berkibar merentas seantero dunia setelah sekian lama berkiprah sebagai staf Kongres AS di Capitol Hill. Memang keren, karena Rema adalah orang berdarah Palestina pertama menduduki posisi penting di Gedung Putih. Pertanyaannya, sejauh mana Palentina bisa menaruh harapan lewat perempuan asal Dura, Hebron itu dalam memperkuat eksistensi Palestina sebagai negara berdaulat?

Ujian besar bagi Reema untuk menunjukkan pengaruh lewat jabatan pentingnya sebagai Wakil Direktur Urusan Hukum Gedung Putih. Apapun skenarionya dan apapun yang akan terjadi nanti, minimal keberadaan Reema di sentra kekuasaan negara adidaya yang selama ini menjadi sekutu kuat Israel, diharapkan bisa menjadi sinyal positif kebijakan politik luar negeri AS dalam mensikapi konflik Palestina-Israel.

***

Pelantikan presiden Joe Biden, Rabu (20/1) siang waktu setempat, memang menghipnotis masyarakat dunia. Apalagi sikap Donald Trump yang enggan ikuti prosesi pelantikan dan juga enggan mengikuti beberapa tradisi kenegaraan untuk melepaskan dirinya sebagai presiden yang telah purna bakti. 

Joe Biden memang presiden Amerika yang cukup membuat gebrakan mencengangkan dalam mengakomodir hampir 50 persen warga kulit hitam dalam pemerintahannya untuk kabinet dan jabatan level kabinet. Bahkan melebihi apa yang dilakukan oleh presiden Barack Obama. Biden benar-benar ingin menepati janji saat berkampanye yang mengusung keberagaman dan kesamaan hak bagi masyarakat AS.

Sejenak kita lihat, selain mengangkat Kamala Harris yang merupakan warga kulit hitam sebagai wakil presiden, Biden juga menempatkan beberapa tokoh keturunan kulit hitam lainnya untuk menduduki kursi strategis di kabinetnya. Sebut saja nama Alejandro Mayorkas yang digadang-gadang mengepalai kementerian kemanan dalam negeri, Lloyd Austin sebagai Menteri Pertahanan, Linda Thomas-Greenfield sebagai Duta Besar AS untuk PBB, dan tentu masih banyak lagi warga AS keturunan kulit hitam yang kecipratan kursi kekuasaan era Biden.

***

Pengangkatan Reema sebagai staf penting Gedung Putih jelas menimbulkan gejolak politik di Israel. Publik yakin dengan kemampuan jebolan University of California, Berkeley dan University of Illinois,  Urbana-Champaign ini. Maklum rekam jejak kerja Reema yang cemerlang saat menjadi staf Senator asal Ilionis, Dick Durbin telah mengantarkannya ke Capitol Hill. Tentu kejayaannya di Capitol Hill membuat Joe Biden tertarik menjadikannya sebagai staf Gedung Putih.

Semoga Biden benar-benar menjadi pemimpin Amerika yang memperhatikan masalah kemanusiaan dan mengutamakan kemananan dunia, khususnya dalam mensikapi konflik kemanusiaan di negara-negara berkembang. Demikian juga dengan Reema, semoga bisa berbuat banyak untuk masyarakat dan tanah leluhur Palentina tempat kelahiran nenek moyangnya.[]

KL: 20012021

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun