PANDEMI Covid-19 masih saja membelenggu kehidupan kita semua. Aktivitas tentu jadi terkendala dan semuanya berjalan tidak seperti dulu lagi. Plus minusnya memang ada, tetapi yang pasti sangat membatasi pergerakan fisik manusia.
Jum'at (27/11) kemarin saya dan teman-teman sekerja harus mengikuti swab-test gara-gara ada diantara kami yang pernah kontak rapat dengan salah seorang positif Covid-19. Pemeriksaan massal itu berlangsung di rumah sakit swasta KPJ Tawakal, grup KPJ-Malaysia.
Kami difasilitasi dengan kendaraan rumah sakit dan ada juga yang menggunakan kendaraan pribadi. Prosesnya hanya sebentar, tak sampai 5 menit dari menunggu hingga test. Hasilnya keluar selama 24 jam dan disampaikan melalui surat elektronik (e-mail) sesuai prosedur laboratorium, mengingat banyaknya warga yang melakukan swap-test secara mandiri.
Tentu tak dapat dipungkiri, selama 24 jam saya dan teman-teman gelisah karena khawatir hasilnya menyedihkan. Apalagi bila positif akan mengikuti karantina selama 14 hari di tempat yang telah disediakan oleh pemerintah setempat. Teman-teman semua saling menguatkan agar tetap menjaga fisik dan pikiran supaya tetap tenang dan gembira.
Namanya juga menunggu hasil dalam situasi rawan, ya tetap saja ada perasaan was-was walau merasa diri baik-baik saja. Mungkin begitulah situasi narapidana menanti amar putus hakim di pengadilan atau tahanan penjara berprofil tinggi menunggu eksekusi hukuman mati. Sungguh tidak karuan. Namun kuncinya harus berusaha tenang.
Saya memang berusaha tenang sejak habis swab-test. Malamnya setelah membereskan beberapa kerjaan, saya memilih untuk tidur lebih awal dari biasanya supaya tidak terus kepikiran. Saya sudah siap dengan kemungkinan terburuk sekalipun. Hanya saja tentu akan sangat ribet bila kita "positif" karena anggota keluarga dan teman dekat pasti akan diharuskan melakukan swab-test.
Pagi-pagi bangun tidur, saya langsung cek e-mail. Ternyata belum ada email masuk dari rumah sakit KPJ Tawakal. Saya alihkan pikiran dengan keluar membeli sarapan "roti canai" kegemaran saya ke restoran terdekat. Sambil sarapan, tetap saja kepikiran dengan hasil swab-test yang akan dikirim rumah sakit melalui e-mail. Setiba di rumah, langsung buka komputer dan periksa e-mail. Kali ini sudah ada surat masuk dari rumah sakit dengan nama file Hasil Test Covid-19.
Saya klik dan membacanya dengan seksama supaya tidak ada informasi yang terlewatkan. Ada 4 komponen yang diperiksa, alhamdulillah hasilnya semua negatif. Syukur dan lega sekali rasanya. Segera saya buka informasi di grup WhatsApp bagaimana hasil test teman-teman yang kemarin ikut test bersama, ternyata semua negatif. Alhamdulillah, semoga kedepan tetap sehat dan bebas dari Covid-19.
Sedikit berbagi bahwa dalam menghadapi situasi ini harus memastikan imun tubuh yang bagus supaya bisa melawan serangan virus dengan makan makanan yang bernutrisi tinggi, banyak minum air, cukup istirahat, olahraga fisik, aktifkan pikiran dengan menulis atau membaca, dan yang paling penting amalkan pola hidup sehat dan senantiasa bergembira.[]
Sekadar berbagi.
KL:28112020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H