Menarik sekali ngobrol santai membahas cara menulis yang baik dalam acara Ngibrit Kompasiana, Kamis (14/5) sore. Tema kali ini sangat menggelitik rasa penasaran, yaitu: Menentukan Judul dan Lead yang Kece Buat Artikel Kamu."
Melihat tema di atas sangat sesuai untuk diikuti oleh siapa saja yang memiliki hobi menulis. Maklum kadang-kadang banyak yang bingung sebenarnya untuk menulis sebuah tulisan itu dimulai dari judul kemudian lead lalu lanjut ke isi atau dibalik dari isi dulu kemudian ke lead baru menentukan judul?
Presenter kece Widha Karina dan pemateri hebat Alia Deviani dengan santai mengemas jalannya acara Ngibrit kali ini. Mereka sangat fokus pada materi seputar menulis judul dan lead yang menarik. Alur menulis sudah dijelaskan, namun intinya tetap saja mengikuti kebiasaan bagaimana kita merasa nyaman dalam menulis.
Hanya saja tentu perlu memperhatikan beberapa hal dan teknik menulis agar tidak terlalu jauh dari konsep menulis judul dan lead yang kece menurut gaya Kompas Grup. Sedikitnya ada tiga hal yang saya catat terkait penulisan judul yang kece, sbb:
Pertama: Judul tidak terlalu pendek dan tidak juga terlalu panjang. Yang saya tangkap bahwa penulisan judul yang standar sebaiknya terdiri dari 5-8 kata. Jangan sampai lebih dari delapan karakter.
Kedua:Â Judul yang menarik apabila bisa ada angka. Namun hal ini juga kondisional dan tidak mesti demikian karena menulis tidak selamanya menginformasikan tentang angka.
Ketiga:Â Tidak perlu mencari sensasi yang muluk-muluk. kadang-kadang orang ingin wah dengan membuat judul yang menurutnya keren dan bisa jadi bagi orang lain juga keren, namun hal ini bisa salah kaprah karena penulis juga akan dituntun isi yang lebih keren dan bermutu.
Sementara itu, sedikitnya ada tujuh hal penting seputar lead yang dapat saya rekam dan bagus untuk dipraktekkan, mengingat lead berfungsi untuk memberikan gambaran tentang isi tulisan sekaligus memancing pembaca untuk ikut menyelami semua isi tulisan yang kita suguhkan. Berikut tujuh hal berkaitan lead, sbb:
Pertama: Terdiri dari satu kalimat atau maksimal dua kalimat dengan jumlah kata 70-80 saja.
Kedua: Dijadikan sebagai teaser, memperbanyak bicara inti, dan memaksimalkan data di tiga paragraf pertama.
Ketiga:Â Sebaiknya menggambarkan secara sekilas isi tulisa dengan tetap meninggalkan rasa penasaran.
Keempat: Bisa dibikin baru, tidak harus sama dengan kalimat dalam isi tulisan.
Kelima:Â Sebaiknya mengandungi beberapa unsur 5W1H.
Keenam:Â Lead feature alangkah baik kalau bernada puitis.
Ketujuh: Kontras dan bombastis.
Setelah kita bicarakan judul dan lead, tentu kita perlu tahu bagaimana menulis isi tulisan yang mengimbangi judul dan lead. Ada lima hal penting yang dapat saya tangkap adalah:
Pertama: Jumlah baris untuk tiap paragraf tidak teralu panjang sehingga pembaca dapat mengotrol isi dalam paragraf tersebut.
Kedua:Â Membahas masalah di setiap paragraf tidak terlalu bertele-tele, apalagi berulang-ulang di setiap paragraf.
Ketiga: Tidak memuat data angka di bagian paling depan atau pada paragraf pertama.
Keempat: Tidak terlalu panjang mengingat karakter membaca orang zaman sekarang cepat bosan dan tidak suka membaca artikel yang panjang-panjang.
Kelima: Isi harus mengimbangi judul. Jangan sampai judul begitu spektakuler tetapi isi tulisan biasa-biasa saja dan bahkan hambar.
Demikian catatan Ngibrit sore ini, sekarang tinggal saya praktekkan untuk terus semangat berbagi lewat tulisan ringan. Semoga bermanfaat.
KL: 14052020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H