Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tulisan ke-500 Kompasiana dan Kerinduan Kampung Halaman

13 Mei 2020   14:12 Diperbarui: 14 Mei 2020   20:28 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semangat menulis selalu naik turun, bak air laut yang kadang pasang dan kadang surut. Itulah dinamika dunia literasi. Namun demikian, untuk tetap semangat menulis tentu perlu ditopang dengan sering membaca dan menganalisa setiap fenomena alam untuk kemudian kita coba menuangkan semua itu dalam bentuk tulisan.

Oleh karena itu saya pahami bahwa menulis merupakan kegiatan menuangkan buah fikiran dalam bentuk tulisan. Manfaat menulis tentu sangat banyak sekali, salah satunya untuk mengasah otak agar senantiasa bekerja dengan baik sebagai upaya membentuk pola pikir yang positif dalam melihat berbagai permasalahan dalam hidup ini. 

Menulis juga merupakan cara kita bisa berbuat baik kepada sesama manusia melalui buah pikiran yang positif ketika tubuh kita sudah tidak lagi mampu mengandalkan kinerja fisik untuk membantu orang lain.

***

Tak terasa sudah lama saya belajar menulis, terutama di Kompasiana. Walau tidak begitu produktif seperti penulis lain yang sudah kawakan, tetapi saya senang bisa berbagi lewat tulisan-tulisan ringan hasil membaca, mengamati, dan juga pengalaman pribadi.

Selasa (12/5) kemarin, saya berusaha posting tulisan ke-500 di Kompasiana. Melihat statistik yang terekam, lebih setengah juta kali keterbacaan untuk keseluruhan artikel yang telah saya muat. Alhamdulillah semoga ada artikel yang bisa bermanfaat bagi sesama.

Tulisan ke-500 tersebut agak spesial karena mengangkat permainan tradisional masa kecil dahulu. Ada kerinduan yang terungkapkan di sana, kisah bermain bersama teman sebaya di masa-masa kecil saya di kampung halaman. Semua itu kenangan manis yang tak akan terlupakan dan tak mungkin berulang kembali di zaman milenial ini.

***

Saya akui Kompasiana telah menyemangati saya menulis, walau hingga sekarang belum mampu menganalisa hal-hal hebat di dalam dan luar negeri. Yang paling penting lagi lewat Kompasiana saya mengenal penulis-penulis hebat dan dari tulisan-tulisan mereka saya banyak belajar menulis. Secara langsung atau tidak langsung, para K-ners jugalah yang banyak memberi semangat untuk terus menulis.

Saya ingin tetap menulis dan berbagi lewat tulisan-tulisan ringan, apalagi tidak bisa mudik lebaran akibat Covid-19 yang belum normal. Dengan menulis saya luapkan kerindunan akan kampung halaman nan jauh. 

Manfaat menebarkan kebaikan lewat tulisan akan abadi selama kehidupan manusia di dunia ini belum berakhir.[]

Sekadar berbagi.

KL: 13052020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun