Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Mengatur "Passive Income" Pengganti Pensiun

13 Januari 2020   15:41 Diperbarui: 14 Januari 2020   17:16 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengelola pendapatan. (sumber: KOMPAS.com/LAKSONO HARI WIWOHO)

"Semua orang berpotensi mendapat penghasilan di usia tua walau bukan pensiunan pegawai negeri sipil."

Kehidupan manusia akan mengalami fase hidup yang sama, yakni zaman kanak-kanak, dewasa, dan tua. Yang membedakan antara seseorang adalah kualitas hidup yang bisa dicapai lewat agama, pendidikan, keluarga, organisasi, pertemanan, profesi dan lain sebagainya. 

Di satu titik kehidupan seseorang pasti ada masa senang dan ada juga susah. Ada yang susah di awal hidupnya, ada yang susah di akhir hidupnya, dan ada yang susah sepanjang hidupnya, serta pasti banyak yang senang di sepanjang hidupnya.

Pepatah "berakit-rakit ke hulu bersenang-senang kemudian" bisa diamalkan supaya di akhir hidup kita di dunia ini nyaman dan sejahtera. Artinya kita harus berjuang untuk bisa mendapatkan hasil di akhir hidup, bahkan mendapat balasan kebaikan di akhirat kelak.

Mencermati hal ini tentu kita harus bekerja keras di usia muda supaya bisa menikmati hasil kerja keras tersebut di hari tua ketika kinerja dan tingkat produktifitas kita menurun. Bisa dikatakan semua orang memiliki penghasilan atas kerjanya selama hidup, tetapi tak semua orang yang bekerja memiliki dan mendapat dana pensiun.

Semua orang pasti memerlukan dana pensiun di masa tua. Oleh karena itu kita berkewajiban mengatur dan merencanakan dana pensiun masing-masing. Ada yang mengejar menjadi pegawai negeri sipil supaya terjamin di hari tua mendapat dana pensiun dan ada yang bekerja sektor swasta dengan gaji tinggi walaupun di akhir kerja tidak mendapat dana pensiun.

Sebenarnya bukan tentang mendapat dan tidak mendapatkan dana pensiun di hari tua yang menentukan jaminan hidup seseorang, tetapi yang terpenting adalah kemampuan mengurus income di waktu produktif agar tidak habis begitu saja tanpa dampak manfaat yang berarti untuk masa depan ketika kita tidak lagi mampu bekerja seperti waktu muda.

***

(Dok. Rayto4Jovem)
(Dok. Rayto4Jovem)
Sejarah Raja Mesir yang bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina kurus dan tujuh bulir gandum hijau bersama tujuh bulir gandum kering. Atas rekomendasi pelayan istana, sang raja meminta nabi Yusuf yang saat itu sedang dikurung dalam penjara untuk menafsirkan mimpi tersebut.

Penjelasan nabi Yusuf bahwa akan datang tujuh tahun musim subur kemudian akan datang tujuh tahun musim kemarau. Untuk itu masyarakat diminta menyimpan hasil panen selama tujuh tahun untuk menghadapi musim kemarau selama tujuh tahun kemudian.

Demikian juga dalam dunia kerja di zaman modern. Ada sekian tahun seseorang memiliki usia produktif, gesit bekerja dengan penghasilan yang lumayan. Setelah itu seseorang akan memasuki fase tidak bekerja, income menurun drastis sementara kebutuhan hidupnya senantiasa meningkat.

Oleh karena itulah kita harus mengatur penghasilan di waktu muda dengan menabung dan membangun bisnis sendiri supaya kita tetap memiliki penghasilan "passive income" walau di usia tertentu tidak lagi mampu bekerja.[]

Sekadar berbagi.
KL: 11012020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun