Film Rambo V: Last Blood tak lepas dengan kesan brutal  aksi John Rambo saat menghadapi musuh-musuhnya. Di usia 73 tahun, sang aktor utama Sylvester Stallone tetap terlihat gagah dan tangguh menghabisi kartel narkoba dan prostitusi yang berpangkalan di Meksiko.Â
Ketangkasan mengelabui dan menghabisi musuh dengan gaya khasnya, John Rambo masih seperti yang dulu saat beraksi dalam First Blood tahun 1982 silam. Saat itu Sylvester Stallone baru berusia 37 tahun, namanya mendadak tenar di seantero dunia gara-gara sequelnya sebagai tentara veteran perang Vietnam.
Dalam Last Blood, Rambo sangat memperlihatkan sisi emosional yang begitu peduli kepada keluarga. Bahkan sisi berutalnya muncul kembali karena harus menyelamatkan sang keponakanny--Gabrielle, gadis remaja yang diperankan oleh Yvette Monreal yang diculik oleh kartel Meksiko saat dia sendirian ke Meksiko untuk mencari ayah kandungnya.
Gabrielle menjadi benang merah konflik Rambo dengan para kartel Amerika Latin itu. Jiwa remaja Gabrielle semakin tumbuh dan mulai mengenal dunia luar. Bersama teman-teman sekolahnya sudah sering konko-kongko menghabiskan waktu luang sepulang sekolah. Gara-gara temannya juga Gabrielle jadi berani menyampaikan hasratnya kepada paman John Rambo dan sang bibi Maria untuk pergi ke Meksiko.
John Rambo berusaha melarang keponakannya dan memintanya mengurungkan niat ke Meksiko karena sangat berbahaya. Walau berat, Gabrielle berusaha akur dengan permintaan pamannya. Tak lama kemudian dia kembali berontak menyampaikan hasratnya itu kepada bibi Maria. Tentu saja sang bibi menolak mentah-mentah.
Akhirnya gadis yang masih mentah itu dapat akal membuat alasan ke rumah teman sekolahnya. Kenyataanya terus patah arah melintasi perbatasan Meksiko menuju kosan temannya Gizelle yang diperakan oleh Fenessa Pineda yang jauh hari sudah berjanji akan menunjukkan lokasi kediaman ayah kandungnya.
Sampai di Meksiko, Gabriel terus meminta temannya menunjukkan kediaman ayahnya. Namun saya sekali pertemuan yang hanya berlangsung beberapa menit di pintu rumah benar-benar menjadi pertemuan pertama dan terakhir yang tak diinginkan. sang ayah menolak kedatangan putri semata wayangnya.
Sempat beberapa hari Bagrielle mendekam dalam sekapan anak buah Hugo. Di sana ada puluhan gadis belia yang siap diperdagangkan, bahkan menjadi suguhan buat aparat agar melindungi bisnis haram Hugo dan koleganya.
Demi Gabrielle, John Rambo mendatangi sarang Hugo atas bantuan jurnalis independen yang adiknya juga menjadi korban keserakahan Hugo. Sayang sekali John Rambo mendapati keponakannya dalam keadaan tak berdaya akibat suntikan obat terlarang yang berlebihan.