Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Burung Besi Indonesia yang Mendunia

26 Agustus 2019   08:04 Diperbarui: 26 Agustus 2019   09:23 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dok. Anne Avantie/Liputan6)

Burung besi milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia Airways yang diproduksi Boeing seri 737-800 dengan nomor penerbangan GA821 dari Kuala Lumpur ke Jakarta melesat laju di antara gugusan awan tebal di wilayah udara Singapura. Semua kursi penuh oleh penumpang dari berbagai negara yang akan ke Indonesia.

Suatu hari saya terbang ke Indonesia, cuaca hari itu kurang baik, si burug besi mengalami sedikit guncangan "imut" selama berada di atas perairan Selat Melaka. Pilot menghidupkan isyarat mengenakan sabuk pengaman dan disusuli dengan informasi kondisi cuaca oleh ketua pramugari yang bertugas. Beberapa pramugari lain yang sedang menghidangkan makanan dan minuman terlihat agak tergesa-gesa membereskan tugas demi kenyamanan dan keselamatan penumpang.

Monitor yang memaparkan informasi penerbangan di depanku memperlihatkan rute yang akan ditempuh. Setelah melewati Selat Melaka dan si burung besi sedikit berbelok menuju wilayah Jambi, cuaca kembali normal, isyarat tanda mengenakan sabuk pengaman dipadamkan dan beberapa penumpang berdiri bergantian untuk ke kamar kecil.

***

Hari ini tiba-tiba saya ingin menulis tentang maskapai penerbangan kebanggaan masyarakat Indonesia, yakni Garuda Indonesia Airways (GIA).

Dunia penerbangan komersil Indonesia telah mengalami jatuh bangun. Dua tahun setelah merdeka, tepatnya pada tanggal 1 Agustus 1947 Garuda Indonesia Airways dibidani kelahirannya dari maskapai penerbangan KLM milik Belanda, negara kolonial yang saat itu masih berpengaruh kuat di Indonesia. 

Garuda Indonesia berusaha tampil sebagai maskapai penerbangan terkemuka di Asia tenggara. Kita tahu beberapa maskapai tanah air banyak yang sudah gulung tikar. Sebut saja Merpati Airlines, Adam Air, Batavia Air, Mandala, dan lainnya. Garuda Indonesia Airways senantiasa berusaha maju dan tampil menjadi maskapai penerbangan pilihan terbaik di Indonesia.

Selama dalam penerbangan yang memakan waktu 1.55 jam itu saya membaca majalah yang tersedia di kantong kursi di depan tempat duduk. Ternayata banyak sekali rute yang diterbangkan Garuda, baik domestik maupun internasional termasuk Eropa yang pernah beberapa waktu melarang Garuda terbang ke sana. 

Maskapai milik BUMN ini senantiasa  berusaha bangkit dari segala keterpurukan. Kini Garuda Indonesia merupakan anggota Sky Team ke-20. Di majalah tersebut dipaparkan pengakuan publik terhadap, termasuk beberapa prestasi yang diraih, antaranya "World Best Economy Class" dan "World Best Economy Class Seat," serta penghargaan "World's Best Cabin Crew" dari Skytrax. 

***

Garuda Indonesia Airways merupakan citra kita di mata dunia. Baik buruknya terletak di tangan masyarakat Indonesia. Berbanggalah memiliki GIA yang telah diakui oleh masyarakat internasional. Kita harus senantiasa mendukungnya agar burung besi Indonesia senantiasa dengan leluasa dapat melebarkan sayap ke seluruh penjuru dunia.[]  

Sekadar berbagi.

KL: 26082019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun